Kepala BI Kediri, Yayat Cadarajat menyerahkan penghargaan kepada mitra responden terbaik dalam acara Temu Responden dan Outlook Perekonomian 2026 di Graha Lila Seinesta, Kota Kediri, Jumat (5/12).
Kota Kediri, Bhirawa.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kediri memaparkan ketahanan ekonomi sepanjang 2025 dan prospek optimistis 2026 dalam gelaran Temu Responden dan Outlook Perekonomian 2026 di Graha Lila Seinesta, Kota Kediri, Jumat (5/12).
Kegiatan tersebut sekaligus sebagai bentuk apresiasi kepada pelaku usaha, mitra liaison, dan responden yang berkontribusi dalam penyediaan data dan informasi bagi tugas BI.
Dalam forum yang dihadiri berbagai pemangku kepentingan, Kepala Perwakilan BI Kediri, Yayat Cadarajat, menyampaikan bahwa perekonomian nasional menunjukkan ketahanan yang solid sepanjang 2025 di tengah ketidakpastian global.
Pada triwulan III/2025, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bertumpu pada penguatan belanja pemerintah, konsumsi rumah tangga, serta investasi. Sementara itu, inflasi nasional tercatat sebesar 2,72% (yoy), masih berada dalam target 2,5–4%.
“Kondisi ekonomi Jawa Timur bahkan tumbuh lebih baik dari nasional, menembus 5,22% (yoy) pada triwulan III/2025. Konsumsi rumah tangga dan investasi menjadi pendorong utama, didukung kinerja kuat sektor industri pengolahan, perdagangan, dan konstruksi,” ujar Yayat.
Mengacu pada wilayah kerja BI Kediri, kinerja ekonomi sepanjang 2025 juga dinilai positif. Optimisme konsumen terus meningkat, tercermin dari sejumlah survei BI, seperti Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), Survei Pedagang Eceran, dan Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang menunjukkan tren penguatan aktivitas usaha.
Dari aspek sistem keuangan, intermediasi perbankan mencatatkan pertumbuhan yang baik, khususnya dari kredit investasi yang melonjak 28,58%. Digitalisasi sistem pembayaran pun semakin kuat melalui perluasan pemanfaatan QRIS dan peningkatan transaksi non-tunai di masyarakat.
Masih menurut BI Kediri, prospek ekonomi Jawa Timur pada 2026 diperkirakan berada dalam kisaran pertumbuhan 4,8–5,6% (yoy). Pendorong utamanya antara lain peningkatan keyakinan konsumen, perbaikan ekspor, akselerasi investasi, serta dukungan stimulus pemerintah. Inflasi juga diproyeksikan tetap berada dalam sasaran.
Untuk mewujudkan proyeksi tersebut, BI Kediri menekankan pentingnya sinergi lintas pemangku kepentingan. Fokus prioritas yang akan terus diperkuat mencakup penguatan investasi daerah, transformasi industri dan UMKM, percepatan digitalisasi pembayaran, penguatan ekosistem keuangan daerah, serta optimalisasi peran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
Acara ini juga menghadirkan motivator dan entrepreneur ternama, Merry Riana, yang membawakan materi bertema “Mindful for Business: Kunci Inovasi dan Kreativitas” guna meningkatkan kemampuan adaptif pelaku usaha menghadapi tantangan ekonomi era digital.
Sebagai bentuk apresiasi, BI Kediri menganugerahkan penghargaan kepada tujuh responden terbaik. Di antaranya PT Industri Kereta Api (INKA) sebagai Mitra Liaison Industri Pengolahan Terbaik, CV Mulia Group untuk kategori Pertanian Terbaik, serta PT Global Indo Furniture sebagai Mitra Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Terbaik.
Kemudian CV Adi Wahana sebagai Mitra Survei Penjualan Eceran (SPE) Terbaik, UD SuIis Jaya sebagai Mitra Survei PIHPS Terbaik, dan UD Yuyun sebagai Mitra Survei Pemantauan Harga (SPH) Terbaik.
BI Kediri berharap kemitraan yang selama ini terjalin dapat terus diperkuat guna mendorong perekonomian daerah yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi.(van,nov).


