DPRD Jatim, Bhirawa
Menjelang rencana aksi demo “Rakyat Jatim Menggugat” pada 3 September 2025 di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, berbagai pihak mulai angkat bicara. Salah satunya datang dari Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur, Jairi Irawan, yang juga Wakabid Komunikasi Media & Penggalangan Opini DPD Partai Golkar Jatim.
Jairi menegaskan bahwa isu pemakzulan terhadap Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak tidak relevan dengan realitas di lapangan.
Menurutnya, masyarakat justru puas dengan berbagai program yang telah digulirkan selama kepemimpinan Khofifah-Emil.
“Melihat kinerja Khofifah-Emil serta penerimaan positif dari masyarakat, isu ekstrim berupa pemakzulan itu sama sekali tidak punya ruang,” tegas Jairi, Kamis (28/8).
Jairi menyebutkan sejumlah program unggulan yang terbukti dirasakan manfaatnya oleh warga Jawa Timur, seperti Trans Jatim yang mempermudah akses transportasi publik.
Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor yang rutin digelar tiap tahun. Beasiswa Santri Unggul untuk meningkatkan kualitas SDM pesantren. Gerbang Baru Nusantara, strategi ekspedisi dagang yang memperkuat peran Jawa Timur dalam perdagangan kawasan Indonesia timur.
Menurutnya, Gerbang Baru Nusantara menjadi salah satu terobosan besar Khofifah-Emil karena mampu memberikan nilai ekonomi dan sosial bagi produk-produk lokal Jawa Timur.
Rencana demo yang dimotori M Sholeh, Musfik, dan Acek Kusuma dengan tiga tuntutan utama-penghapusan tunggakan pajak kendaraan bermotor, pengusutan dugaan korupsi dana hibah, dan penghapusan pungutan liar (pungli) di sekolah negeri-dinilai sudah terjawab dengan langkah-langkah pemerintah provinsi.
“Justru isu-isu tersebut sudah banyak dijawab melalui program nyata yang berpihak pada masyarakat. Survei kepuasan publik juga menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi kepada Khofifah-Emil,” ungkap Jairi.
Ia menegaskan, DPRD Jawa Timur bersama Golkar akan tetap mengawal jalannya pemerintahan Khofifah-Emil hingga akhir periode, karena stabilitas kepemimpinan sangat penting bagi keberlanjutan pembangunan di Jawa Timur. [geh.kt]