Tulungagung, Bhirawa
Pemkab Tulungagung bergerak cepat dalam menanggulangi bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Kradinan Kecamatan Pagerwojo. Saat ini poros jalan yang tertutup longsoran tanah sudah dibersihkan dengan alat berat dan juga dilakukan pembersihan longsoran tanah yang menimpa gedung SDN 2 Kradinan.
Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo, Rabu (20/8), menyatakan akan melakukan pengecekan ke lokasi bencana tanah longsor tersebut. “Kami akan cek ke lokasi. Ini butuh empati kita semua,” ujarnya.
Soal sebagian bangunan SDN 2 Kradinan yang mengalami kerusakan, Bupati Gatut Sunu mengatakan akan segera diupayakan perbaikan. Termasuk opsi relokasi sekolah dasar itu jika memang keadaannya membahayakan.
“Kami akan lihat dulu. Kalau tidak membahayakan kita perbaiki. Tetapi kalau diperkirakan ada bencana tanah longsor susulan perlu ada pemindahan gedung sekolah,” tuturnya.
Bencana tanah longsor di Desa Kradinan yang terjadi pada Selasa (19/8) petang sekitar pukul 17.30 WIB, membuat sebagian gedung SDN 2 Kradinan mengalami kerusakan. Sebagian gedung SDN 2 Kradinan yang mengalami kerusakan akibat terjangan lumpur itu adalah bangunan toilet, bangunan perpustakaan dan ruang kelas empat.
Kalaksa BPBD Kabupaten Tulungagung, Robinson Nadeak, menyebut telah dilakukan pembersihan longsoran tanah di lokasi kejadian. Yakni di jalan penghubung Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Trenggalek di Desa Kradinan dan di SDN 2 Kradinan.
“BPBD Tulungagung langsung melakukan asessment setelah terjadi bencana tanah longsor itu. Hari ini (Rabu, 20/9) sudah pula dilakukan pembersihan,” katanya.
BPBD Tulungagung, menurut dia, menurunkan alat berat untuk membersihkan jalan yang tertimbun longsoran tanah. “Semoga saja tidak ada bencana susulan dan jalan bisa segera bisa dilewati kendaraan,” ucapnya.
Diakui Robinson, akibat bencana tanah longsor di Desa Kradinan, sebagian gedung SDN 2 Kradinan mengalami kerusakan yang cukup parah. Gedung perpustakaan dan toilet ambruk terbawa material tanah longsor. “Selain juga akses jalan penghubung antara Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Trenggalek ditutup,” pungkasnya. [wed.wwn]