28 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Dukung Tata Kelola Baru, Petrokimia Stok 508 Ribu Ton Pupuk Bersubsidi


Gresik, Bhirawa
Petrokimia mendukung kebijakan baru tata kelola penyaluran pupuk bersubsidi, melalui ketersediaan stok melebihi ketentuan minimum yang diatur Pemerintah.

Per tanggal 29 Juli, menyediakan stok pupuk bersubsidi nasional sebesar 508.216 ton. Terdiri dari pupuk Urea sebanyak 77.978 ton, NPK sebesar 405.468 ton , dan pupuk Organik 24.770 ton.

Menurut Direktur Manajemen Risiko Petrokimia Gresik Johanes mengatakan, bahwa Petrokimia. Meyakini skema tata kelola pupuk bersubsidi yang baru, akan menjadi tonggak penting yang mendorong produktivitas dan kesejahteraan petani secara signifikan.

Inisiatif menjadi langkah penting dalam mewujudkan swasembada beras di tahun 2028, yang dicitakan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam Asta Cita.

“Sosialisasi akbar penerima pupuk bersubsidi, pada titik serah se-Jawa Timur bersama Kementerian Pertanian di Gresik. Kebijakan baru telah memangkas 145 aturan, dan persetujuan lintas Kementerian hingga kepala daerah. Hanya melibatkan Kementan, Pupuk Indonesia, dan gapoktan (gabungan kelompok tani) atau kios atau pengecer. Tata kelola baru, memastikan pupuk bersubsidi lebih tepat sasaran serta mudah diakses oleh petani,”ujarnya, Rabu (30/7) .

Perubahan tata kelola pupuk bersubsidi diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 6 Tahun 2025, tentang Tata Kelola Pupuk Bersubsidi dan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 15 Tahun 2025 sebagai peraturan pelaksanaannya. Sebagai penyesuaian atas kebijakan tersebut, penyaluran dilakukan melalui Pelaku Usaha Distribusi (PUD), sampai ke Penerima Pupuk di Titik Serah (PPTS). Pelaksanaannya, dilakukan pembaruan fitur penebusan di i-Pubers mencakup penguatan monitoring dan tracking.

Berita Terkait :  Susun RKPD 2026, Wabup Mojokerto Tekankan 6 Program Prioritas

“Petrokimia Gresik, sepenuhnya bersama Pupuk Indonesia. Menjalankan mekanisme baru penyaluran pupuk bersubsidi, memastikan efisiensi dan ketepatan sasaran hingga ke titik serah. Juga menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi dengan menjaga stok yang memadai di seluruh lini, sehingga pasokan aman untuk mendukung produktivitas pertanian nasional,” tandasnya.”ungkapanya.

Kebijakan memberikan dampak signifikan peningkatan produktivitas petani, dan kinerja produksi beras nasional sepanjang tahun 2025. Lonjakan serapan beras perum bulog yang mencapai 1,3 juta ton dalam satu bulan.

Angka melampaui rata-rata serapan tahunan selama tujuh tahun terakhir, dan penyaluran pupuk bersubsidi nasional per 24 Juli 2025 telah mencapai 4,27 juta ton, mencakup 44,7 persen dari total alokasi pemerintah 9,55 juta ton.

Ditambahkan Johanes, bahwa Petrokimia, telah menyongsong rencana masuknya pupuk ZA ke dalam skema subsidi. Saat ini, menyiapkan fasilitas dan sarana produksi. Agar dapat memproduksi pupuk ZA, dengan baik sesuai dengan penugasan pemerintah.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Heru Suseno mengatakan, bahwa, problem pertanian selama ini banyak muncul adalah pupuk meskipun ketersediaan pupuknya ada. Problem tersebut teratasi dengan adanya perbaikan, pada tata kelola pupuk bersubsidi.

“Pada akhir tahun 2024, sudah ada perbaikan dan pada tahun 2025 bulan Januari. Petani sudah bisa menerima pupuk bersubsidi dengan baik, sampai bulan Juli ini capaian pupuk kita (Jawa Timur). Mulai dari Urea, NPK, pupuk Organik itu sudah 46,05 persen. Paling besar di Indonesia,” ujar Heru. [kim.gat]

Berita Terkait :  Kodim 0815/Mojokerto Gelar Apel Siaga, Dandim Tekankan Waspada Aksi Anarkis

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru