Sidoarjo,Bhirawa.
Sebanyak 498 pedagang pasar di lokasi pasar tradisional Krian, milik Pemkab Sidoarjo, yang sempat menjadi korban kebakaran pasar Krian, pada sekitar Bulan Agustus 2024, hingga saat ini belum semua bisa normal berjualan.
Ada yang berjualan di rumah, ada juga yang harus berjualan di puing-puing bekas kebakaran pasar Krian. Dikarenakan, tempat penampungan sementara untuk pedagang pasar, belum semua bisa diselesaikan.
Dinas Perindag Kabupaten Sidoarjo akan mempercepat pembangunan penampungan pedagang pasar Krian pada APBD tahun 2025. Agar pembangunan cepat selesai, juga direncanakan pengajuan DAK tahun 2025 ke Pemerintah Pusat .
“Musibah bisa terjadi kapan saja. Tapi bila kita hati-hati, insya Allah bisa dicegah dan bisa dikurangi dampaknya, jangan sampai kita menjadi ceroboh,” kata Kepala Bidang Pasar, Dinas Perindag Kabupaten Sidoarjo, M. Sulton SH, Selasa (22/10).
Di lingkungan pasar, kadang masih ada pedagang yang lalai tidak mematikan listrik ketika hendak pulang.
Dari evaluasi petugas, kebakaran pasar tradisional Krian waktu itu, diakibatkan karena konsleting listrik.
“Saat ini terus kita edukasi dan sosialisasi kepada pedagang pasar. Sebab satu pedagang yang ceroboh, lainnya menanggung akibatnya,” kata Sulton.
Disetiap pasar tradisional yang ada di Kabupaten Sidoarjo, menurut Sulton, sebenarnya sudah disediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Sarana keamanan tersebut untuk kepentingan bersama.
“Saat ini di pasar Krian, kita pasang sound, untuk memperingatkan kepada para pedagang pasar, supaya mematikan listrik maupun kompor sebelum pulang,” katanya.
Disampaikan Sulton, kalau pasar Krian itu terakhir kali mengalami musibah kebakaran pada tahun 1997 lalu. Kemudian terjadi lagi pada tahun 2024 ini.
Pasar Krian, menurut Sulton, merupakan pasar tradisional yang terbesar di Kabupaten Sidoarjo. Karena pasar induknya ada 3 lantai. Pasar tradisional Krian lebih besar dari sejumlah pasar tradisional lainnya. Seperti pasar tradisional Larangan, pasar Waru, pasar Taman dan Pasar Porong.
“Kabupaten Sidoarjo punya total 19 pasar tradisional. Mulai besar, sedang dan kecil,” kata Sulton.(kus.ca)
