Lamongan, Bhirawa.
Harga Sembilan Bahan Pokok (Sembako) di Pasar Sidoharjo Lamongan mengalami kenaikan sejak sepekan menjelang Bulan Ramadhan. Para pedagang banyak mengeluhkan kenaikan harga dan berharap pemerintah setempat segera menanganinya.
Salah satu pedagang bahan pokok, Sutri menjelaskan, bahan pokok yang dijual ditokonya naik sejak dua minggu yang lalu dan akan terus naik mendekati masuknya Bulan Ramadhan.
”Banyak kenaikan, cabai besar biasanya Rp40 ribu sekarang Rp45 ribu, cabai kecil Rp60 ribu sekarang Rp75 ribu, bawang merah biasanya Rp25 ribu sekarang Rp32 ribu, bawang putih biasanya Rp28 ribu sekarang Rp42 ribu. Wortel biasanya biasanya Rp15 ribu sekarang Rp28 ribu. tomat biasanya Rp5 ribu sekarang Rp7 ribu. Naik sejak dua mingguan. Naik karena musim hujan dan segera datang Bulan Ramadhan. Menjelang Ramadhan kemungkinan tambah naik,” ujar Sutri.
Naiknya harga pokok di tokonya membuat perubahan perilaku konsumen yang menjadi langganan membeli bahan pokok ditokonya. ”Pembeli berkurang biasanya beli 1 Kg sekarang ½ Kg,” ujarnya.
Kenaikan juga terjadi pada pedagang daging ayam. Khusnul Khotimah misalnya, mengungkapkan harga daging ayam ditokonya mengalami kenaikan signifikan disetiap harinya menjelang datangnya bulan ramadhan.
”Ayam potong kemarin Rp34 ribu sekarang menjadi Rp35 ribu, ayam lehorn kemarin Rp35 ribu menjadi Rp36 ribu. Naik menjelang Bulan Ramadhan, sekitar empat harian, langsung setiap hari naik-naik terus,” ujar Khusnul Khotimah.
Selain menjelang Bulan Ramadhan, kenaikan daging ayam yang signifikan ditokonya dipicu oleh ketatnya perdagangan daging ayam disekitar pasar membuat dirinya mengurangi persediaan daging ayam yang akan dijual.
”Kalau pembeli berkurang. Terus terang saja jual ayam kan sudah banyak engga di pasar saja, di pinggir-pinggir jalan kan banyak kan. Dulu saya stock tiga kuintal sekarang dua kuintal,” ujarnya.
Khusnul berharap pemerintah setempat dapat mengatasi lonjakan harga daging ayam menjelang masuknya Bulan Ramadhan.
”Harapannya pemerintah bisa mengendalikan harga jangan sampai naik gitu loh, menurunkan harga agar konsumen bisa terpenuhi,” harapnya.
Tidak hanya pedagang, naiknya daging ayam juga dikeluhkan oleh para pembeli. Aisyah misalnya, mengeluhkan kenaikan harga daging ayam tersebut lantaran baginya daging ayam merupakan kebutuhan pokok yang selalu diburu.
”Tadi beli ayam dan naiknya Rp2 ribu, mau puasa itu semua harga pokok naik semua. Beras, minyak, telur dan ayam naik semua dan berharap jangan naik terus karena kebutuhan pokok kan ayam, kan selalu dibeli,” ujar Aisyah.
Sementara itu, pedagang telur dipasar tersebut mengalami kenaikan intensitas pembeli hingga 2 setengah ton telur terjual dalam sehari, meskipun harga telur mengalami kenaikan sepekan terakhir mendekati Bulan Ramadhan.
”Sekarang Rp29 ribu itu telur ayam lehorn merah, itu sebelumnya Rp24 ribu naik drastis sejak seminggu terakhir. Telur kram yang kulit tipis itu naik juga Rp23 ribu menjadi Rp28 ribu. Telur yang pecah naik Rp26 ribu sebelumnya Rp23 ribu. Faktor kenaikan mungkin jelang Ramadhan ini. Pembeli mengalami peningkatan, laris 2,5 ton per hari,” ujar guntur. [yit.fen]