31 C
Sidoarjo
Monday, April 21, 2025
spot_img

Percepat Penurunan Stunting, Pemkab Mojokerto Perkuat Duta Genre Desa

Mojokerto, Bhirawa
Sedikitnya ada 366 orang Genre Desa dan Kecamatan serta Duta Genre dan Penyuluh KB. dipersiapkan Pemkab. Mojokerto, untuk bergerak dan berkiprah dalam menurunkan angka stunting tahun 2025. Untuk mempercepat langkah itu, digelarlah peningkatan kapasitas Duta Genre Desa berbasis masyarakat dalam rangka melaksanakan program unggulan Gerakan Percepatan Penurunan Stunting (Gercep Stunting) tahun 2025.digelar di Pendopo Graha Maja Tama (GMT), pada Selasa (15/4/25) siang.

Turut dihadiri langsung oleh Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra, Ketua TP PKK sekaligus Bunda Genre Kabupaten Mojokerto Shofiya Hanak Al Barra, perwakilan ISNU Mojokerto Ghozali, serta jajaran kepala OPD dan instansi terkait.

Dalam laporannya, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Bambang Purwanto menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 366 peserta yang terdiri dari 270 Duta Genre Desa, Ketua TP PKK Kecamatan, Kasi Kemasyarakatan Kecamatan, Duta Genre Kabupaten, Insan Genre, Saka Kencana, dan para penyuluh KB.

“Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah penguatan Duta Genre Desa sebagai figur dan motivator dari kalangan remaja di tingkat desa yang akan membantu mensosialisasikan program Genre pada remaja dan masyarakat dalam rangka pencegahan stunting dari hulu melalui remaja serta meningkatkan partisipasi remaja pada kelompok pik remaja di masyarakat,” ungkap Bambang.

Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari berbagai regulasi nasional seperti Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009, Perpres No. 72 Tahun 2021, dan Peraturan Kepala BKKBN No. 12 Tahun 2021. Biaya kegiatan ini bersumber dari anggaran DAK Non Fisik Dinas P2KBP2 Tahun Anggaran 2025.

Berita Terkait :  Sertijab Wali Kota Batu, Gubernur Jatim Ajak Sinkronkan Nawabakti dengan Astacita

Sementara itu, dalam arahannya, Bupati yang biasa disapa Gus Barra menegaskan bahwa penanganan stunting tidak hanya dilihat dari sisi kesehatan saja, namun mencakup dimensi yang lebih luas. “Stunting merupakan suatu kondisi yang bukan hanya terkait masalah gangguan pertumbuhan fisik, tetapi juga tentang dampak yang muncul pada kualitas sumber daya manusia di masa depan. Balita yang mengalami stunting berisiko menghadapi penurunan kemampuan kognitif, produktivitas, dan rentan terhadap penyakit tidak menular,” jelasnya.

Lanjut Gus Barra dalam menekan stunting terdapat lima kelompok yang menjadi sasaran utama stunting yakni remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita usia 0-59 bulan. Untuk mendukung hal tersebut, Pemkab Mojokerto telah menggulirkan berbagai program unggulan, seperti bedah rumah untuk meningkatkan kelayakan hunian masyarakat miskin, dan susu Jumat sebagai upaya pemenuhan gizi anak sekolah.

“Kita punya program bedah rumah. Di sini rumah-rumah yang tidak layak huni, ini memberikan sumbangsih terkait dengan statistik kemiskinan dan statistik stunting. Oleh karena itu, kita bedah rumah ini akan menyasar ribuan rumah yang tidak layak huni di Kabupaten Mojokerto,” ujarnya.

“Kalau provinsi ada sekitar 22 ribu yang harus direnovasi atau dibangun menjadi rumah yang layak huni, tetapi data kita ada sekitar 15 ribu. Bedah rumah ini menjadi program kita sehingga itu juga menjadi faktor eksternal, faktor luar yang akan kemudian menurunkan angka stunting,” tambahnya.

Berita Terkait :  Strategi Kolaboratif dalam Tingkatkan Ketahanan dan Produktivitas Pangan di Jawa Timur

Selain itu, Pemkab juga meluncurkan program UHC Prioritas, yang memberikan jaminan layanan kesehatan gratis bagi seluruh masyarakat, termasuk kelompok rentan. Bupati juga menekankan perlunya kolaborasi lintas sektor dengan pendekatan pentahelix, yakni sinergi antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, media, dan masyarakat.

“Duta genre menjadi agen perubahan bagi remaja-remaja yang lainnya. Kami berharap anda semua akan menyasar kepada pemuda-pemuda lainnya yang memiliki kepedulian yang sama untuk bersama-sama menurunkan angka stunting di Kabupaten Mojokerto. Karena stunting ini merupakan sesuatu yang sangat merugikan bagi masyarakat kita kedepannya,” jelasnya.[min.ca]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru