30.3 C
Sidoarjo
Friday, July 11, 2025
spot_img

Pemkot Batu Perluas Kerja Sama Hortikultura dengan Belanda


Kota Batu, Bhirawa
Pemerintahan Kota Batu menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan sektor pertanian. Selama ini pemkot telah bersinergi dengan petani agar dapat menjadi pelopor dalam industri pertanian secara berkelanjutan. Dan di pertengahan bulan ini pemkot membuat langkah strategis untuk memperluas jejaring kemitraan internasional agar produksi pertanian bahkan UMKM Kota Batu bisa merambah pasar ekspor.

Wali Kota Batu, Nurochman mengatakan bahwa langkah strategis dilakukan pemkot dengan menjajaki peluang kerja sama di sektor hortikultura dengan perusahaan dan institusi dari Kerajaan Belanda. Untuk itu pemkot telah menggelar pertemuan dengan tim dari Kedutaan Besar Kerajaan Belanda di Indonesia, serta Wakil Menteri Urusan Ekonomi Luar Negeri Belanda, Michiel Sweers.

“Lebih dari 70 perusahaan Belanda dari sektor hortikultura dan maritim turut dalam pertemuan dengan Pemkot Batu, termasuk 28 perusahaan dan lembaga yang secara khusus fokus pada pengembangan hortikultura berkelanjutan,” ujar Nurochman, Selasa (17/6).

Kepada perusahaan dari Belanda ini, kata walikota, pihaknya mempresentasikan keunggulan Kota Batu dalam pengembangan sektor pertanian. Pemkot Batu memaparkan potensi besar kota ini sebagai salah satu sentra hortikultura unggulan di Indonesia. Hal ini didukung dengan lokasi Kota Batu yang berada di dataran tinggi antara 900-2.000 mdpl yang memiliki lebih dari 250 mata air alami. “Dan Kota Batu memiliki iklim ideal untuk pengembangan tanaman pangan dan hortikultura berkualitas tinggi,” tambah Nurochman.

Berita Terkait :  Pemkot Malang Raih Penghargaan UKPBJ Level 3 Proaktif

Beberapa komoditas unggulan seperti jeruk, apel, pakcoy, wortel, dan kentang diproduksi dalam skala besar dengan cakupan distribusi hingga ke berbagai wilayah di Indonesia, seperti Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Bahkan, sebagian besar pasokan hortikultura untuk Indonesia bagian tengah dan timur dari Kota Batu.

Walikota menggarisbawahi pentingnya transformasi melalui teknologi dan kolaborasi. Salah satunya melalui inisiatif CooSAE (Cooperative of Smart Agriculture Ecosystem), wadah pemberdayaan petani muda berbasis jaringan sosial dan inovasi teknologi.Untuk itu Nurochman secara khusus mengajak pihak Belanda untuk menjalin kemitraan di beberapa area prioritas, seperti pengembangan varietas unggul, sistem pertanian terlindungi, teknologi pemulihan lahan, pengendalian hama ramah lingkungan, dan transfer pengetahuan melalui pelatihan petani.

Dan presentasi ini mendapatkan respon dari perwakilan Kota Westland di Belanda dengan berencana mengunjungi Batu. Mereka ingin melihat langsung kondisi pertanian Kota Batu untuk mematangkan rencana kerja sama bisnis di sektor pertanian.

Diketahui, komitmen Pemkot Batu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan sektor pertanian telah dilakukan dengan melakukan sinergi panjang bersama petan.Dan dari proses panjang yang telah dilalui bersama petani di kota ini, Kota Batu telah mampu mengekspor berbagai hasil pertanian dan UMKM.

“Kami akan terus mendorong peningkatan industri pertanian Kota Batu sehingga produk pertaniannya bisa memenuhi kebutuhan lokal maupun internasional,” jelas Nurochman.

Ia menegaskan bahwa sektor pertanian menjadi salah satu program prioritas kami dalam 100 hari pertama kepemimpinannya bersama wawali, Heli Suyanto. Dan dengan program pertanian yang dilakukan ditargetkan akan bisa menjaga ikon apel, serta mengembangkan potensi komoditas baru seperti, kopi arabika, alpukat, dan bunga Lily.

Berita Terkait :  Koramil Jajaran Kodim SU Peringati HUT ke-78 TNI dengan Bersihkan Lingkungan

Dikatakan penyuluh pertanian Desa Tulungrejo, Dulkamar bahwa pihaknya mengapresiasi atas upaya kerja sama yang dijalin pemerintah kota dan para petani. Apalagi saat ini pihaknya tengah berusaha mempertahankan lahan apel di Desa Tulungrejo yang kini tersisa 311 hektar.

“Kami memohon arahan kepada Pemkot dan kiat-kiat untuk menjaga keberlanjutan apel sebagai ikon Kota Batu,” ungkap Dulkamar. Selain itu diharapkan juga ada reward untuk kelompok petani di Kota Batu mengingat sudah banyak prestasi yang telah diraih petani Desa Tulungrejo. Dan dengan adanya pendampingan dari pemerintah kota akan dapat mengantarkan petani mendapatkan kesejahteraan sekaligus menjaga kejayaan Kota Batu sebagai Kota Agrowisata Unggul. [nas.why]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru