26 C
Sidoarjo
Tuesday, December 10, 2024
spot_img

Pemkot Batu Optimalkan Peran Kader Posyandu Capai Target Penurunan Stunting

Pj Walikota Batu, Aries AP saat meninjau pemeriksaan kesehatan balita di Posyandu Pesanggrahan dan Songgokerto, Jumat (1/11)

Kota Batu,Bhirawa
Semangat mencegah dan menangani stunting atau gizi buruk di Kota Batu sudah semakin baik. Hal ini terlihat pada pencapaian target penurunan angka stunting yang tinggal satu digit atau 1 persen lagi. Dan Pemkot Batu melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) memiliki kesempatan meraih 1 persen terakhir di waktu yang masih tersisa dua bulan ini ke depan. Untuk itu pemkot berupaya unttk lebih mengoptimalkan peran kader Posyandu di kota ini.

Diketahui, ketika memasuki awal tahun 2024 ini Pemkot Batu memiliki tantangan untuk menurunkan angka stunting yamg saat itu berada di angka 12,84 persen. Dan angka stunting di Kots Batu ini masuk kategori tinggi karena itu dibutuhkan kerja keras untuk bisa menurunkannya.

Dan tahun ini Kota Batu menargetkan bisa menurunkan angka stunting ke angka 8 persen. Kemudian pada September kemarin, penurunan angka stunting sudah berada di angka 10,65 persen. “Dan saat ini angka stunting hanya kurang 1 persen untuk mencapai target,” ujar Aries Agung Paewai, Penjabat (Pj) Walikota Batu saat meninjau operasional Posyandu di Kelurahan Songgokerto, Jumat (1/11).

Untuk bisa mencapai satu persen tersisa dalam target penurunan angka stuntinflg, peran dinkes sangat dibutuhkan untuk memantau para kader posyandu secara langsung agar aktivitas penanganan sstunting secara struktural bisa berjalan. Karena di tahun ini Pemkot Batu telah membiat program OPD menjadi orang tua asuh balita stunting. Artinya, setiap OPD melalui kepala dinasnya masing- masing dijadikan orang tua asuh dan bertanggung jawab agar balita bisa terbebas dari stunting.

Berita Terkait :  Optimalkan Layanan, Pemkot Batu Gelar Pemaparan Teknologi AI

Kemudian semua kader posyandu juga haris mempunyai semangat menangani stunting. “Dan ditambah dengan animo masyarakat dengan kesadaran tinggi sehingga pengentasan stunting bukan tugas pemerintah saja. Walaupun memiliki fasilitas lengkap tapi peran serta kader dan masyarakat tidak ada maka penanganan stunting tetap tidak akan bisa makima,” pesan Aries AP.
Adanya program satu OPD wajib menangani satu balita stunting ternyata cukup membantu. Namun tetap saja ada yang ersendat dan terkendala karena faktor lain. Namun demikian laporan dari masing-masing OPD tetap menjadi catatan bersama penanganan stunting.

Dan di bulan Novembet ini, lanjut Aries, ada agenda Hari Kesehatan Nasional di bulan November. Iapun telah mengkordinasikan dengan dinkes agar di setiap posyandu melakukab penimbangan balita, dan mengevaluasi perkembangan stunting. Hal ini dilakukab dengan menggelar pekan posyandu agar stunting dan lansia di Kota Batu bisa tertangani dengan baik.

Dan agar program ini bisa berkesinambungan maka Pemkot Batu berkomitmen menjadikan kesehatan sebagai sektor penting selain pendidikan. Unuk itu perlu dilakukan pembenahan sarpras kesehatan. Dengan demikian akan tersambung kondisi yang baik antara pendidikan dan kesehatan di Kota Batu.(nas.hel)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img