Bondowoso, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso terus menggaungkan swasembada pangan, yang mana dalam hal ini Bupati KH Abdul Hamid Wahid memimpin langsung kegiatan panen raya padi serentak di Desa Bataan, Kecamatan Tenggarang, Senin (7/4).
Diketahui bahwa panen tersebut dalam rangka mendukung Gerakan Nasional Panen Raya yang dilaksanakan serentak di 14 provinsi di Indonesia.
Selain bupati turut hadir, Wakil Bupati As’ad Yahya Syafi’i, serta unsur Forkopimda diantaranya Ketua DPRD, Komandan Kodim 0822 dan Kapolres Bondowoso serta kepala dinas terkait.
Informasi dihimpun, panen raya kali ini dilakukan di lahan seluas 8 hektar milik kelompok tani Maju II. Hasilnya pun terbilang menggembirakan. Hasil ubinan diperoleh 4,6 kilogram gabah per petak berukuran 2,5 meter x 2,5 meter.
Produktivitas lahan bisa mencapai sekitar 7,3 ton per hektar, meskipun masih ada estimasi kehilangan hasil 10 hingga 20 persen.
Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid, mengatakan kegiatan ini menjadi simbol kuatnya kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan. Dimana, sektor pertanian adalah pondasi utama bagi kedaulatan pangan di negeri ini.
“Gerakan nasional panen raya padi ini bukan sekadar seremoni, tapi bukti komitmen bersama untuk memastikan kebutuhan pangan rakyat terpenuhi secara mandiri,” ungkapnya.
Ia mengaku bangga, karena Bondowoso telah mengambil peran penting dalam gerakan nasional ini. Bahkan kata dia, Bondowoso sebagai salah satu daerah lumbung padi di Jawa Timur terus menunjukkan produktivitas yang membanggakan.
“Bondowoso memiliki potensi luar biasa di sektor pertanian. Pemerintah pusat dan daerah terus bersinergi, termasuk bersama TNI-Polri, untuk memastikan sektor ini tumbuh dan memberi manfaat sebesar-besarnya bagi petani,” jelasnya.
Menurutnya, agar petani tidak hanya berhenti pada produksi bahan mentah, tetapi juga mampu menghasilkan nilai tambah. Pentingnya menerapkan hilirisasi produk pertanian.
Tak cukup itu, pihaknya juga siap menyambut baik peran Bulog dalam menyerap gabah petani demi menjaga kestabilan harga. Serta pihaknya berkomitmen akan memfasilitasi segala bentuk upaya percepatan swasembada pangan di tingkat daerah.
“Pemerintah hadir untuk memberikan perlindungan dan jaminan kesejahteraan bagi para petani,” terang Ra Hamid sapaan karibnya itu.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bondowoso, Hendri Widotono, angka produktivitas itu menunjukkan bahwa petani Bondowoso memiliki kemampuan teknis yang baik dalam mengelola sawah, serta mulai menerapkan metode tanam modern dan ramah lingkungan.
Dari panen raya serentak ini mampu meningkatkan semangat para petani sekaligus mempererat sinergi antara pemerintah daerah, pusat, dan stakeholder lain dalam menghadapi tantangan krisis pangan global.
Menurutnya, panen raya padi di Desa Bataan menjadi simbol optimisme dari pihaknya. Tidak hanya menandai keberhasilan petani lokal, tetapi juga menunjukkan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat.
“Kolaborasi antara pemerintah dan rakyat bisa membawa perubahan nyata bagi masa depan pangan Indonesia,” pungkasnya.
Usai kegiatan panen di sawah selesai, dilanjutkan dengan mengikuti panen raya nasional secara virtual di Balai Desa Bataan. Seluruh peserta mengikuti arahan langsung dari Presiden Republik Indonesia, Jenderal (Purn) H. Prabowo Subianto secara virtual. [san.dre]