25.4 C
Sidoarjo
Saturday, July 12, 2025
spot_img

Panen Raya dan Budidaya Ikan Nila di Lapas Bojonegoro, Wujud Dukungan Asta Cita Presiden Prabowo

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bojonegoro menggelar panen raya tahap II di lahan pertanian milik Lapas di kawasan Mojoranu, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Sabtu (5/7).

Bojonegoro, Bhirawa.
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bojonegoro menggelar panen raya tahap II di lahan pertanian milik Lapas di kawasan Mojoranu, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Sabtu (5/7). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mendukung program Asta Cita Presiden RI, khususnya di sektor pertanian dan ketahanan pangan.

Panen dibuka secara simbolis oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pemasyarakan (Ditjenpas) Jawa Timur, Kadiyono, yang memotong padi pertama sebagai tanda dimulainya panen raya tahun ini. Kegiatan ini dihadiri oleh Kalapas Bojonegoro Hari Winarca, jajaran UPT se-Koordinator Wilayah Bojonegoro, unsur Forkopimcam Kecamatan Dander, serta perwakilan dari Denpom dan Brimob Bojonegoro.

Dalam sambutannya, Kakanwil Kadiyono mengapresiasi keberhasilan Lapas Bojonegoro dalam mengelola sektor pertanian sebagai bagian dari pembinaan warga binaan. Ia menyebut program ini sebagai langkah strategis dalam mendukung ketahanan pangan sekaligus pemberdayaan warga binaan agar siap kembali ke masyarakat.

“Ini adalah sarana penting pembinaan dan wujud nyata kontribusi pemasyarakatan terhadap ketahanan pangan nasional,” ujar Kadiyono.

Lapas Bojonegoro sendiri mengelola lahan pertanian seluas 23,7 hektar, namun untuk tahap panen ini, baru sekitar setengah dari luas lahan yang dimanfaatkan. Lahan tersebut digarap oleh petani penggarap yang bekerja sama dengan pihak Lapas, dengan melibatkan warga binaan dalam proses pertanian sebagai bagian dari pembinaan kemandirian.

Berita Terkait :  Cagub Jatim Tri Rismaharini Kunjungi Pelosok Sampang, Buruh Tani Miskin Ngaku Bahagia

Kalapas Bojonegoro, Hari Winarca, menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan panen serta kerja sama yang terjalin baik dengan masyarakat sekitar

.

“Kegiatan ini tidak hanya mendukung program pemerintah, tetapi juga memberi keterampilan nyata bagi warga binaan untuk bekal hidup mandiri setelah bebas,” ungkapnya.

Adapun komoditas yang ditanam meliputi padi, jagung, kacang tanah, cabai, dan singkong. Untuk Panen Raya Tahap II ini, padi dan jagung menjadi komoditas utama dengan hasil panen yang cukup menggembirakan.

Menariknya, usai panen, kegiatan dilanjutkan dengan penebaran benih ikan nila sebagai tanda dimulainya siklus baru budidaya ikan di kolam milik Lapas. Program perikanan ini menjadi pelengkap kegiatan pertanian sebagai model pertanian terpadu dalam pembinaan warga binaan.

Kegiatan ini menjadi salah satu contoh inovasi pembinaan warga binaan berbasis ekonomi produktif dan berkelanjutan, yang diharapkan dapat direplikasi oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan lainnya di seluruh Indonesia. (bas.hel)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru