Surabaya, Bhirawa
Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK) bersama Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) mengadakan “The 4th APTIK International Conference (AIC)” di Widya Mandala Hall, Kampus Pakuwon City UKWMS.
Selain UKWMS juga di ikuti dua perguruan tinggi anggota APTIK di Surabaya yaitu Universitas Katolik Darma Cendika (UKDC), dan STIKES Katolik St. Vincentius a Paulo (STIKVINC), Kegiatan tersebut lahir dari kesadaran terhadap kesalingterkaitan antara problem kemiskinan dan kelestarian lingkungan, yang menjadi isu global dan semakin mendesak, Senin (24/11).
Rektor UKWMS, apt. Sumi Wijaya Ph.D., mengatakan melalui kegiatan ini, tidak cuman sekedar menjadi wadah dialog, tapi bisa menjadi media untuk memacu semangat setiap individu, dalam mengatasi kemiskinan dan isu lingkungan.
“Berharap inovasi dihasilkan dari sivitas akademika dapat menjadi motor penggerak menuju model pembangunan sinergis, sehingga model yang dirancang mampu mengangkat masyarakat keluar dari kemiskinan, tanpa harus mengorbankan keberlanjutan kehidupan di bumi bagi generasi mendatang,” jelasnya.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Koordinator Jaringan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat APTIK (JLPMA) Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S(K) dan Wakil Koordinator JLPMA Prof. Dr. Henky Muljana, S.T., M.Eng. Bersama dengan para Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) perguruan tinggi anggota APTIK.
Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S(K)., mengatakan bahwa mendorong kolaborasi lintas disiplin, APTIK membantu mencari solusi permasalahan kemiskinan dan lingkungan yang inovatif. “Hasil diskusi dan temuan riset dari konferensi dapat segera ditindaklanjuti, jadi program-program kolaborasi yang berdampak bagi pengentasan kemiskinan dan pelestarian lingkungan di Indonesia,” kata Prof Yuda.
Konferensi menghadirkan empat pembicara utama internasional yang ahli di bidangnya, Yakini Prof. Ir. Suryadi Ismadji, Ph.D. (UKWMS), Prof. Jhy Chern-Liu, Ph.D (National Taiwan University of Science and Technology, Taiwan), Dr. Jovi C. Dacanay (University of Asia and the Pacific, Filipina), dan Prof. Dr. Lim Tong Ming (Tunku Abdul Rahman University of Management and Technology, Malaysia).
Peserta konferensi terdiri dari peneliti, dosen dan mahasiswa dari 26 perguruan tinggi yang tergabung dalam APTIK. Serta kampus-kampus anggota Association of Southeast and East Asian Catholic Colleges and Universities (ASEACCU). [ren.wwn]


