Jatim Social Care (JSC) Tim Respon Kasus Dinas Sosial (Dinsos) Jatim melakukan outreach dalam penanganan kasus seorang lansia terlantar atas nama Martin (59) yang sebelumnya dirawat di RSUD Tarakan dan direncanakan untuk dipulangkan ke Surabaya.
Pemprov Jatim, Bhirawa
Jatim Social Care (JSC) Tim Respon Kasus Dinas Sosial (Dinsos) Jatim melakukan outreach dalam penanganan kasus seorang lansia terlantar atas nama Martin (59) yang sebelumnya dirawat di RSUD Tarakan dan direncanakan untuk dipulangkan ke Surabaya.
JSC Tim Respon Kasus Nursoleh, menjelaskan bahwa tindakan ini merupakan bentuk respon cepat atas informasi dari Bidang Bencana Sosial Dinsos Jatim. “Kami memastikan bahwa setiap warga Jawa Timur, khususnya kelompok rentan seperti lansia terlantar, mendapatkan pendampingan yang manusiawi dan berkelanjutan. Pendekatan kami bukan hanya memulangkan, tetapi memastikan ada keluarga atau sistem dukungan yang siap menerima,” ujarnya.
Dari hasil penelusuran, diketahui bahwa Martin tinggal di Tarakan bersama anaknya, namun setelah anak pindah kembali ke Surabaya dan suami Martin meninggal dunia, kondisi kesehatannya menurun akibat stroke sehingga tidak mampu mandiri. Usai menjalani perawatan di RSUD Tarakan, PM direncanakan dipulangkan ke Surabaya. Namun, anak semata wayangnya yang kini tengah menghadapi konflik rumah tangga belum memiliki tempat tinggal tetap untuk merawat ibunya.
Tim JSC kemudian melakukan koordinasi lanjutan dengan TKSK Kecamatan Pakal serta melakukan upaya mediasi bersama pihak keluarga. Melalui proses silaturahmi dan komunikasi intensif, anak Martin pada akhirnya menyatakan kesediaannya menerima ibu kandungnya apabila pemulangan dilakukan.
Namun demikian, masih terdapat kendala lanjutan, antara lain penolakan dari pihak lingkungan, RT/RW serta kelurahan setempat, karena alasan status kependudukan dan ketiadaan aset tempat tinggal. Hal ini menjadi tantangan dalam penentuan lokasi tinggal Martin setelah tiba di Surabaya.
Untuk itu, JSC Respon Kasus akan melanjutkan koordinasi dengan Dinsos Kota Surabaya, Pemerintah Kelurahan Babat Jerawat, dan pihak keluarga guna menemukan alternatif penampungan sementara atau rujukan ke Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) yang mampu memberikan perawatan sesuai kondisi Martin.[rac.ca]