Kota Batu, Bhirawa
Komisi B DPRD Kota Batu melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tlekung, Kamis (17/7). Legislatif ingin memastikan pengelolaan sampah di TPA ini masih berjalan dengan baik dan mampu menangani produksi sampah dari Kota Wisata ini.
Sebelumnya, Wali Kota Batu, Nurochman mendampingi Menteri Lingkungan Hidup RI, Hanif Faisol Nurofiq juga melakukan pengecekan efektivitas operasional TPA yang berlokasi di Desa Tlekung.
Dalam sidak para anggota Komisi B memeriksa langsung proses penanganan sampah dengan mengecek kelayakan dan ketersediaan peralatan operasional.
“Pemeriksaan ini kita lakukan sebagai bentuk pengawasan terhadap layanan publik, terutama dalam pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan,” ujar Ketua Komisi B, Asmadi, Kamis (17/7).
Ia menjelaskan bahwa pengelolaan sampah adalah bagian penting dari tata kelola Kota Batu. Dan DPRD Kota Batu berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan kualitas pengelolaan sampah agar dampak negatifnya terhadap lingkungan dan masyarakat dapat diminimalisir.
“Dan dalam kunjungan kali ini kami ingin memastikan bahwa peralatan memadai, SDM cukup, dan proses berjalan sesuai standar yang telah ditetapkan,” tambah Asmadi.
Sebelumnya, keberadaan TPA Tlekung Kota Batu juga menjadi sorotan Kementrian Lingkungan Hidup (LH) Republik Indonesia. Bahkan Menteri LH, Hanif Faisol Nurofiq telah melakukan kunjungan kerja (kunker) ke TPA Tlekung pada Rabu (16/7) sore.
Kunker ini dilakukan menteri LH meninjau efektivitas pengelolaan sampah, serta mendorong percepatan transformasi sistem tata kelola persampahan yang ada di TPA ini.
Dalam peninjauannya, Menteri LH Hanif menyampaikan apresiasi atas upaya Pemkot Batu untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah, termasuk penerapan waste-to-energy atau pengolahan sampah menjadi energi. Hal ini ditambah dengan program pemilahan sampah dari ratusan ton sampah yang masuk di TPA Tlekung.
“TPA Tlekung memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi model pengelolaan sampah terintegrasi, tidak hanya sekadar tempat pembuangan, tetapi juga pusat daur ulang dan pengolahan sampah yang bernilai ekonomi,” ujar Hanif.
Ia juga mendorong agar Kota Batu dapat menjadi percontohan bagi daerah lain dalam penerapan circular economy atau ekonomi sirkular berbasis sampah. Dan hal ini telah direspon Wali Kota Batu, Nurochman dengan berkomitmen untuk terus bersinergi dengan pemerintah pusat, swasta, dan masyarakat.
“Dan sinergi ini menjadi pentung untuk dapat mewujudkan tata kelola sampah yang efisien, sekaligus mendukung target nasional pengurangan sampah plastik dan emisi karbon,” ujar Nurochman. (nas.dre)