Surabaya, Bhirawa
Universitas Airlangga (Unair) membuka pendaftaran calon Rektor periode 2025-2030. Proses seleksi calon rektor ini akan berlangsung mulai 3 Februari 2025 hingga 17 Juni 2025. Ketua Panitia Seleksi Calon Rektor (PSCR) UNAIR, Prof Dr Suryanto MSi Psikolog menyampaikan ada beberapa tahapan seleksi yang akan dilakukan. Mulai dari sosialisasi, uji masyarakat kampus hingga diputuskannya rektor 2025-2030.
“Agenda terdekat ke depan adalah sosialisasi yang akan digelar selama empat kali. Meliputi kampus A, B, dan C,” katanya dalam sosialisasi pemilihan Rektor 2025-2030, Senin (3/2).
Adapun jadwal seleksi calon Rektor Unair 2025-2030 dimulai dengan Pembentukan Panitia Seleksi Calon Rektor 17 Januari 2024. Sedangkan untuk pendaftaran calon Rektor dan Tes Kesehatan akan berlangsung pada 10-21 Februari. Dilanjutkan proses verifikasi calon Rektor pada 24-28 Februari 2025.
Selanjutnya pengumuman hasil penjaringan calon Rektor yang akan dilaksanakan pada 3-5 Maret 2025. Uji Masyarakat Kampus digelar 10-21 Maret 2025. Kemudian Uji Kepatutan dan Kelayakan pada 14 -17 April 2025. Pengumuman dan Penyampaian Hasil Uji Kepatutan dan Kelayakan tanggal 21-23 April 2025.
Terakhir pemilihan Rektor oleh MWA akan dilaksanakan padanMei 2025 dan pelantikan Rektor digelar 17 Juni 2025. Prof Suryanto menambahkan siapapun boleh menjadi calon rektor asal memenuhi persyaratan yang sudah tertera. Salah satunya yakni berpendidikan doktor dan menjadi ASN. “Siapapun boleh menjadi calon rektor. Asal memenuhi syarat, yakni syarat umum dan khusus. Dari luar UNAIR juga bisa,” ungkapnya.
Prof Suryanto mengimbau kepada seluruh elemen yang akan mendaftarkan dirinya menjadi calon rektor untuk memperhatikan syarat-syarat pendaftaran dan waktu yang telah ditentukan. Baik dari segi dokumen, mental maupun fisik.
“Perhatikan syarat-syarat pendaftaran, karena formulirnya itu banyak jangan mendaftar tiba-tiba karena ini sangat tidak mungkin diselesaikan dalam waktu singkat. Banyak borang-borang yang harus diisi,” imbaunya.
Sementara itu, Ketua Senat Akademik UNAIR, Prof Dr Nursalam M Nurs (Hons) mengingatkan dalam menjadi seorang pemimpin di masa depan haruslah memiliki jiwa integritas, inisiatif, intelektual, interaktif dan komunikatif. Ada upaya yang harus dibangun 5 tahun hingga 10 tahun ke depan. Jadi tidak hanya melihat sesuatu yang sudah-sudah lalu kita banggakan.
“Saya yakin sifat ini dimiliki oleh semua dosen UNAIR. Jika seorang pemimpin dapat cepat diterima oleh semua kalangan, maka saya yakin UNAIR akan lebih maju,” ujarnya.
Menjadi seorang calon rektor, lanjutnya, harus lebih mengutamakan keutuhan dan persatuan seluruh sivitas akademika. Tidak berjuang untuk kepentingan diri sendiri melainkan untuk kepentingan bersama. “Teruskanlah pondasi yang sudah dibangun selama ini, buatlah UNAIR menjadi lebih maju dan visioner,” tuturnya.
Prof Nursalam berharap proses pemilihan seleksi calon rektor ini dapat digelar secara aman, adem, damai, lancar dan legowo. Sehingga, pelaksanaannya dapat terlaksana dengan baik. [ina.wwn]