25 C
Sidoarjo
Thursday, January 9, 2025
spot_img

Balad Grup Incar Pengembangan Besar-Besaran Bisnis Sektor Perikanan di China

Sederet momen pengembangan kerjasama bisnis sektor perikanan Balad Group di China.

Situbondo, Bhirawa.
Jajaran Bandar Laut Dunia (Balad) Grup kedepan berkomitmen akan terus dan intens melebarkan sayap bisnisnya di China, salah satunya di sektor bisnis perikanan.

Owner Balad Grup HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy bertemu dengan pimpinan perusahaan swasta Nasional China yang banyak mengimpor Hasil Laut dari Indonesia, seperti ikan kerapu, teripang, dan lobster.

“Agenda kedua ini, kami semakin menggelorakan hati untuk segera menjadi Raja Laut Indonesia. Raja Laut Indonesia ini sebuah perusahaan yang saya buat pada tahun 2017 atau 8 tahun lalu. Saat ini waktunya digerakkan secara besar-besaran bersama Balad Grup,” ujar Jhi Lilur, panggilan akrabnya.

Bisnis teripang, sambung pria yang akrab disapa Jhi Lilur ini, pernah rugi besar pada tahun 2018 nampaknya sudah menemukan arah lajunya.

“Sepulang saya ke Indonesia, selain berbudidaya lobster secara besar-besaran, saya juga akan berbudidaya teripang di Gugusan Teluk Kangean dan di suatu teluk di Maumere Sikka NTT serta berbudidaya kerapu di hampar laut di Gelung Panarukan Situbondo,” bebernya.

Ia pun optimistis, bisnis perikanan di negara tirai bambu itu melahirkan tiga usaha besar. Yakni pasar lobster semakin lebar, segera berbudidaya teripang, dan segera berbudidaya ikan Kerapu Tikus.

“Di Situbondo ada dua bisnis ikan kerapu dalam skala sangat kecil dan skala besar. Pertama budidaya kerapu di laut. Ya di laut Situbondo hanya ada secuil keramba, jumlahnya mungkin tidak lebih dari 100 unit keramba. Ada kampung Kerapu di Situbondo, bisnis kerapu sudah sangat berurat berakar di Situbondo,” imbuhnya.

Berita Terkait :  Piala by.U 2024 Wujudkan Mimpi Melalui Seri Pertandingan Futsal Antar SMP dan SMA Terbesar di Indonesia

Jhi Lilur mengaku, sepulang ke Situbondo ia akan membuat 100 set keramba. Satu set keramba berisi 50 unit keramba, 100 set keramba berisi 5.000 unit keramba.

“Situbondo akan saya jadikan kabupaten kerapu Indonesia dan akan menjadi pusat kerapu dunia,” tuturnya.

Lebih jauh, Jhi Lilur mengungkapkan, akan menjadikan Shenzhen Guandong China sebagai pasar dunia kerapu, terlebih kerapu tikus.

“Saya baru mengetahui bahwa 1 kilogram kerapu tikus harganya lebih mahal dari 1 tronton harga pasir Gunung Merapi,” papar Jhi Lilur.

Dalam lima tahun kedepan sejak 2025, ia akan membuat ratusan ribu keramba di laut Situbondo guna berbudidaya ikan kerapu.

“Ke depan saya mengirimkan ratusan ribu ton kerapu dari laut Situbondo ke Shenzen Guandong China. Ekonomi Indonesia akan saya gerakkan dengan ekspor besar-besaran ratusan ribu ton kerapu dari Situbondo ke Shenzhen China,” pungkas Jhi Lilur. (awi.hel)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img