Bojonegoro,Bhirawa.
Universitas Bojonegoro (Unigoro) mendorong dosen dan mahasiswa berkontribusi untuk daerah melalui kegiatan penelitian serta pengabdian masyarakat. Tahun ini, ada sembilan dosen lolos pendanaan penelitian dan pengabdian masyarakat BIMA Kemendikbudristek 2024. Tak hanya itu, Unigoro juga menduduki peringkat ke empat sebagai kampus dengan pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) terbanyak di klaster lima.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unigoro, Dr. Laily Agustina R., S.Si., M.Sc., menuturkan, pihaknya selalu mendorong dosen dan mahasiswa melakukan riset. Mengingat penelitian menjadi salah satu komponen penting dalam nilai akreditasi universitas. Mahasiswa juga harus dilibatkan dalam pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi.
“Parameter penilaian untuk output mahasiswa berupa publikasi penelitian dan HaKI (Hak Kekayaan Intelektual). Ini bisa dipenuhi ketika melakukan riset. Sehingga setiap dosen diwajibkan menjalankan program penelitian dan pengabdian masyarakat per semester,” tuturnya, Kamis (10/10).
Unigoro memberikan support bagi dosen maupun mahasiswa yang melaksanakan penelitian. Selain mengandalkan pendanaan dari kementrian, kampus juga menyediakan hibah internal bagi dosen per semester. Untuk penelitian, pengabdian masyarakat, publikasi jurnal, serta output lain berupa buku, hak cipta, dan paten. Laily menyebut, pihaknya memacu para dosen bersaing mendapatkan hibah penelitian dan pengabdian masyarakat BIMA Kemendikbudristek maupun dari lembaga swasta.
“Dalam prosesnya kita tidak membiarkan dosen berusaha sendiri. Kami berupaya mendatangkan reviewer, hingga coaching clinic dengan reviewer nasional untuk melatih mereka. Sehingga dipastikan dosen bisa membuat proposal yang baik agar layak didanai kementrian. Semua difasilitasi oleh Unigoro,” terangnya.
Judul riset dan pengabdian yang diangkat oleh civitas akademika Unigoro didasari isu lokalitas dan isu strategis nasional. Untuk memaksimalkan potensi yang ada di Kabupaten Bojonegoro. Sekaligus sebagai solusi atas berbagai permasalahan di daerah.
“Sehingga kami tekankan agar judul yang diangkat dalam penelitian atau pengabdian harus selaras dengan isu yang diatensi oleh pemerintah. Topiknya juga disesuaikan dengan rencana induk penelitian Unigoro,” imbuh Laily.
Salah satu hasil riset dosen Unigoro yang terbaru adalah mengungkap keberadaan semut-semut di kawasan tambang minyak tradisional Wonocolo, Kecamatan Kedewan. Ternyata semut itu berfungsi untuk menyerap logam berat. Sudah menjadi rahasia umum jika lahan daerah tersebut telah tercemar akibat aktivitas penambangan minyak tradisional. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan, tanah di kawasan Wonocolo mengandung material logam berat seperti merkuri, timbal, dan kadmium.
Selain itu, tiga mahasiswa prodi kimia Unigoro berhasil menciptakan eco-friendly smart packaging berbahan bunga eceng gondok untuk mendeteksi kesegaran susu kedelai. Ide penelitian eco-friendly smart packaging berbahan bunga eceng gondok berawal dari fenomena blooming eceng gondok di Kabupaten Bojonegoro. Selama ini hanya batang dan daun eceng gondok yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan maupun pakan ternak.
“Kebetulan belum ada penelitian tentang manfaat zat antosianin pada bunga eceng gondok. Lalu mengapa untuk mendeteksi kesegaran susu kedelai? Karena ternyata banyak penderita alergi laktosa atau susu sapi beralih mengonsumsi susu kedelai, karena kandungannya setara. Tetapi orang-orang tidak bisa mendeteksi apakah susu kedelai tersebut masih layak dikonsumsi atau tidak? Tahunya hanya dari perubahan bau dan warna,” jelas Tita Zakiyya Ghozali, salah satu mahasiswa yang turut meneliti. (bas.hel).