Sidoarjo, Bhirawa
Plt Bupati Sidoarjo, Subandi, mengatakan PGRI sebagai organisasi profesi guru memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung implementasi kebijakan pada sektor pendidikan di Sidoarjo.
Meski demikian, PGRI sebagai organisasi profesi diharap bisa mensejahterakan anggotanya. Hal ini disampaikan Subandi, Rabu (21/8) kemarin, dalam acara bina kader PGRI bagi anggota PGRI Kabupaten Sidoarjo, di Gedung Delta Graha Dwija, PGRI Sidoarjo.
Untuk mendukung upaya pemerintah ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, kata Subandi, telah mengeluarkan berbagai kebijakan strategis, seperti peningkatan kompetensi guru melalui program pelatihan, pengembangan kurikulum, digitalisasi pendidikan.
Subandi menambahkan, seiring dengan perubahan jaman, dan perkembangan teknologi pendidikan, adaptif dan inovatif, juga merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan zaman. Kader PGRI memiliki tanggung jawab yang besar untuk ikut serta dalam memajukan pendidikan di negara terutama di Kabupaten Sidoarjo.
“Program pendidikan dilakukan dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan inovatif. Menciptakan lingkungan belajar yang relevan dengan perkembangan zaman, sehingga anak didik bisa dengan mudah dalam belajar,” katanya.
PGRI Sidoarjo diminta Subandi, agar selalu memperhatikan nasib guru, khususnya bagi Guru Honorer yang sudah sekian lama mengabdi di dunia pendidikan di Kabupaten Sidoarjo.
Dengan menaikkan insentif sebesar 100% bagi Guru PAUD di tahun 2025 mendatang, serta mengupayakan untuk bisa masuk dalam formasi P3K, selain itu juga mengcover guru honorer dengan BPJS ketegakerjaan.
Ketua PGRI Sidoarjo, Edy Wuryanto mengatakan, kegiatan ini bina kader PGRI itu diselenggarakan untuk memberikan pendidikan dan wawasan ke PGRI-an kepada kader PGRI Kabupaten Sidoarjo yang kini mempunyai 4.500 orang anggota, mulai dari tingkat PAUD-SMA. [kus.fen]
