PDIP Jatim, Bhirawa
Menjelang detik-detik akhir masa pendaftaran calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim 2024, PDI Perjuangan masih merahasiakan siapa sosok yang akan diusung untuk menantang petahana, Khofifah Indar Parawansa.
Di tengah spekulasi politik yang semakin memanas, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Budi ‘Kanang’ Sulistyono, menegaskan bahwa partainya sedang mematangkan strategi untuk langkah terakhir yang menentukan.
Dalam pernyataannya, Kanang menegaskan bahwa komunikasi PDIP dengan berbagai kelompok masyarakat, termasuk Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, tetap berjalan aktif.
“Saat ini, kita harus berlari kencang menuju pendaftaran. Beberapa hari ke depan, kita akan menentukan siapa yang akan diusung,” ungkapnya usai menyerahkan 10 Rekom Bacakada di Jatim, Kamis (22/8).
Spekulasi mengenai hubungan PDIP dengan PKB pun mencuat. Namun, Kanang menepis anggapan bahwa komunikasi antara kedua partai tersebut telah terputus.
“Komunikasi dengan PKB masih terus berjalan. Di tingkat daerah, dinamika bisa terjadi, ada yang mundur atau keluar dari koalisi, tapi kami tetap terbuka untuk berbagai opsi,” jelasnya.
Kanang juga menyinggung isu Mahkamah Konstitusi (MK) yang dianggapnya sebagai faktor yang memengaruhi pergerakan politik.
“Jika keputusan MK dipatahkan, itu bisa mengubah segalanya. Tapi PDI Perjuangan tetap loyal pada keputusan institusi yang sah,” ujarnya, menegaskan komitmen PDIP untuk tetap berada dalam koridor hukum.
Dengan H-5 menuju pendaftaran, publik kini menanti kejutan dari PDIP, apakah partai berlambang banteng moncong putih ini akan berlari sendirian atau memilih jalan koalisi.
Yang jelas, waktu terus berjalan, dan Jawa Timur menunggu sosok yang akan menjadi penantang Khofifah dalam perhelatan akbar Pilgub 2024. (geh)
