26 C
Sidoarjo
Thursday, September 19, 2024
spot_img

Khofifah Apresiasi Semangat Grand Syeikh Al Azhar

Jakarta, Bhirawa
Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa turut menghadiri gelaran acara Interfaith and Intercivilizational Reception yang digelar PBNU di Grand Ballroom Pullman Jakarta Central Park, Rabu (10/7).

Dalam acara yang dihadiri langsung oleh Grand Sheikh Al-Azhar Mesir H.E. Prof. Dr. Sheikh Ahmed el-Tayyeb tersebut Khofifah menyampaikan apresiasinya pada tokoh dunia yang aktif menyebarkan gagasan wasathiyah al-Islam atau moderasi Islam.

Dikatakan Khofifah, semangat Grand Sheikh Ahmed el-Tayyeb ini sangat sejalan dengan semangat Nahdlatul Ulama di Indonesia yang ingin menyebarkan moderasi dan menyemai kedamaian dengan menunjukkan bahwa Islam adalah rahmatan lil alamin.

“Kita tahu bahwa Grand Syekh Al-Tayeb sangat aktif melakukan komunikasi-komunikasi dengan tokoh lintas agama sebagai bentuk ingin menyemai nilai wasathiyah. Apa yang beliau lakukan sengat sejalan dengan nafas NU dalam menyebarkan nilai ahlussunnah wal jamaah yang merupakan organisasi kegamaan terbesar di dunia yang memiliki semangat menyebarkan moderasi,” tegas Khofifah.

Salah satu upaya Grand Syekh Al-Tayeb dalam membangun moderasi antaragama, salah satunya yang baru saja dilakukan melalui pertemuan bersama Imam Katolik Dunia Paus Fransiskus pada tahun 2019 lalu.

Dalam pertemuan itu, keduanya bahkan menandatangani dokumen Persaudaraan Kemanusiaan untuk Perdamaian di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Dokumen ini merupakan simbol penting dalam upaya memperkuat perdamaian dan persaudaraan antaragama.

Lebih lanjut, dalam acara yang dikemas dalam balutan Resepsi Antar Agama dan Antar Peradaban ini, dihadiri oleh perwakilan tokoh dan umat dari enam agama, yakni aislam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Diantaranya yaitu Kardinal Ignatius Suharyo tokoh dari agama Katolik, Bhante Pannavaro tokoh dari agama Buddha, dan Pendeta Gomar Gultom tokoh dari agama Protestan.

Berita Terkait :  Menaker Ida Fauziyah: Satpel BLK Karimun Wadah Masyarakat Tingkatkan Keahlian

Adapun total undangan yang hadir mencapai 1.800 orang. Yang terdiri dari 300 rektor perguruan tinggi dari lingkungan Nahdlatul Ulama serta lebih dari 1.000 kader NU dari Muslimat NU, Ansor , Fatayat NU, para pelajar putra dan putri NU, dan murid-murid Al-Azhar.

Lebih jauh, Khofifah menegaskan bahwa Harmonisasi kehidupan antar agama, dikatakan Khofifah, adalah sebuah kebutuhan untuk terus digaungkan hari-hari ini. Dengan membangun harmonisasi maka akan tumbuh mutual understanding yang bisa menjadi benteng penguat persatuan dan persaudaraan antar umat beragama.

“Terutama di saat kondisi dunia sedang rentan terhadap pertikaian, permusuhan, dan juga peperangan. Maka membangun harmonisasi semacam ini menjadi upaya strategis agar komunikasi bisa terus terjaga, saling menumbuhkan toleransi, dan mempererat persaudaraan antarumat beragama,” tegas Khofifah. [iib.ira.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img