32 C
Sidoarjo
Friday, March 21, 2025
spot_img

UB Forest Integrasikan Sistem Monitoring Pengelolaan Hutan Berbasis IoT


Kota Malang, Bhirawa
Kawasan hutan seluas 548 hektar yang dikelola Universitas Brawijaya (UB) untuk penelitian, edukasi dan pelestarian lingkungan. tujuan utama hutan untuk melestarikan keanekaragaman hayati, mengurangi dampak perubahan iklim dan mendukung program lingkungan berkelanjutan.

Dosen Fakultas Vokasi dan Fakultas Pertanian UB menyajikan inovasi berupa aplikasi pengelolaan hutan berbasis Internet of Things (IoT), yang dibahas dalam Bincang dan Obrolan Santai Bersama Pakar Universitas Brawijaya (BONSAI UB), Rabu (11/12) kemarin. Inovasi Teknologi loT untuk pengelolaan hutan berupa aplikasi ini dirancang untuk mendukung konservasi dan pengelolaan hutan yang lebih efektif dan berkelanjutan.

Rifgi Rahmat Hidayatullah SHut MSi, Koordinator KIF/Manajer Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan UPT Pengelola Kawasan Hutan, UB Forest menyampaikan, multifungsi monitoring berbasis IoT ini memungkinkan deteksi aktivitas di dalam hutan, seperti identifikasi satwa liar, manusia, dan kendaraan secara real-time, menggunakan algoritma kecerdasan buatan (Al) yang terintegrasi dengan kamera jebak (camera trap).

“Informasi yang dikumpulkan akan dikirimkan melalui jaringan LoRa (Long Range) ke pusat kontrol untuk ditampilkan pada dashboard berbasis web, mempermudah pengambilan keputusan oleh pengelola hutan,” ungkapnya.

Alat dari Hibah UBRICS ini, terang Rifqi, juga untuk memonitor kebakaran hutan dan lahan secara real time, maupun keamanan hutan, tetapi tahan cuaca dan baterainya tahan lama.

“Inovasi yang dikembangkan mempunyai spesifikasi Efisiensi dan Akurasi Monitoring, dimana sistem ini dirancang untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan, seperti perburuan liar atau penebangan pohon ilegal, dengan konsumsi daya yang rendah. Kedua, integrasi dengan IoT dan Al. Aplikasi ini menggunakan teknologi YOLO (You Only Look Once) untuk mendeteksi objek secara cepat dan akurat, serta protokol komunikasi LoRa untuk pengiriman data jarak jauh,” urainya.

Berita Terkait :  Atlet Barongsai Kota Madiun Sumbang Emas Bagi Kontingen Jawa Timur

Rifqi juga menjelaskan, untuk mendukung pengelolaan berkelanjutan, dimana inovasi ini selaras dengan Rencana Pengelolaan Jangka Panjang (RPJP) UB Forest dan dapat menjadi model bagi pengelolaan hutan lainnya di Indonesia. Jadi perangkat ini terintegrasi untuk mendukung Science Based Decisions dan Pengamanan Hutan.

Sementara itu, Rachmad Andri Atmoko SST MT MCF yang menjabat sebagai Kepala Laboratorium Internet of Things and Human Centered Design (Lab loT and UCD) di Fakultas Vokasi UB, memaparkan bagaimana konsep IoT dan AI bekerja dalam berbagai bidang, mulai monitoring parameter-parameter di pabrik, energy monitoring, kesehatan, hingga IoT Smart Forestry di UB Forest ini.

“Forest LoRA Surveillance ini merupakan implementasi AI dalam mendeteksi object yang transmisi datanya rendah daya tapi jauh jangkauannya. Fitur perangkat portable ini juga mencakup komputasi berbasis FOG site, sehingga bisa dipantau dari mana saja. Meski demikian, ada sejumlah tantangan seperti geografis dan topografis, kondisi lingkungan, keterbatasan energi, komunikasi data, keamanan data dan perangjat, maupun integrasi dengan sistem lain. Jadi lewat perangkat ini, asumsinya seluruh kegiatan dan kondisi hutan bisa tercover,” tandasnya.

Kepala UPT Pengelola Kawasan Hutan UB Forest, Dr Mochammad Roviq SPMP menambahkan, UB Forest secara administratif terletak di Desa Tawangargo, Donowarih, dan Desa Ngenep; Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.

“UB Forest juga sedang mengusung konsep untuk kawasan healing, mengingat tingkat stress gen-Z yang cukup tinggi,” pungkasnya. [mut.fen]

Berita Terkait :  Wabup Pasuruan: Stok Sembako di Pasuruan Aman hingga Lebaran

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru