31.8 C
Sidoarjo
Sunday, July 13, 2025
spot_img

Teror Penerbangan Haji

Dua kali teror (adanya bom) dalam penerbangan haji, khususnya Saudia Airlines. Menyebabkan dua kali penerbangan harus mendarat darurat di bandara Kualanamu, Medan. Hanya tersisa sekitar dua jam sebelum pendaratan normal di bandara Juanda Surabaya. “Ujian” jamaah haji seolah berlangsung sampai titik akhir saat penerbangan pulang ke tanah air usai pelaksanaan ibadah haji. Tetapi menelisik pengirim email teror bom, bukan pekerjaan sulit. Aparat negara wajib segera menemukan pelaku teror.

Jamaah haji gelombang pertama, biasa pulang ke tanah air, melalui bandara King Abdulaziz International Airport, Jeddah (KAIA). Biasanya pesawat akan transit di Muscat, Oman, untuk mengisi bahan bakar. Jamaah haji tetap di dalam pesawat. Selanjutnya rute penerbangan pesawat biasa melewati udara India, termasuk di langit kawasan Mumbai. Berdasar penjejakan Densus 88 Anti-Teror Polri, dan Basarnas, ancaman bom dikirim oleh pelaku melalui komunikasi suara VPN radio telescope.

Padahal VPN (Virtual Private Network), seharusnya “clear” (aman). VPN merupakan teknologi informasi yang memberikan koneksi aman dan terenkripsi melalui jaringan publik seperti internet. Sehingga bisa terhubung ke jaringan pribadi, seolah-olah berada dalam jaringan lokal. Walau sebenarnya menggunakan jaringan publik. Dengan VPN, data yang dikirim dan diterima dienkripsi, sehingga terlindungi dari penyadapan dan akses tidak sah.

Berdasar penjelasan petugas Basarnas, ancaman bom pesawat haji, pengancaman dilakukan melalui komunikasi suara melalui VPN radio telescope, dari ground to ground. Yakni, sesama petugas di darat, atau dari satu negara ke negara lain. Sehingga biasanya, terdapat nomor, dan setidaknya lokasi negara asal pengiriman VPN. Pesawat jamaah haji Indonesia yang sedang terbang, memperoleh informasi dari diperoleh AirNav Indonesia di Jakarta. Lalu diteruskan kepada Air Traffic Control (ATC) Kuala Lumpur, Malaysia.

Berita Terkait :  Fasilitasi Usaha Rakyat

Berdasar penjejakan Densus 88 Polri, konon informasinya ancaman bom dari Chennai (negara bagian Tamil, India). Tetapi terdapat ke-tidak sesuai-an. Sehingga perlu dilakukan penjejakan lebih seksama. Namun sudah terlanjur menyebabkan dua pesawat haji Indonesia, mendarat darurat di bandara bukan tujuan. Yang pertama, Airbus A330-343 Saudia SV-5688, yang membawa 376 orang. Seharusnya mendarat langsung di bandara Juanda, Sidoarjo. Pesawat ini mengangkut jamaah haji kloter 33 asal Jember, Jawa Timur.

Yang kedua, pesawat Boeing 777-300ER nomor penerbangan SV-5276 rute Jeddah-Jakarta. Pesawat ini mengangkut jamaah haji dari debarkasi Jakarta-Bekasi. Seharusnya mendarat langsung di bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Saat ini Polri bekerjasama dengan FBI, dan otoritas keamanan Arab Saudi, menelusuri asal-usul terror, dan motif-nya.

Ancaman bom palsu, niscaya sangat meresahkan. Namun ironis, masih sering dilakukan candaan (bergurau) tentang pembawaan bom. Banyak calon penumpang ditangkap, dan urung diterbangkan karena bercanda membawa bom. Tidak bisa dianggap sepele. Terdapat UU Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Perubahan UU Nomor 15 Tahun 2003. Yakni, Penetapan Perppu Nomor 1 THUN 2002 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, menjadi Undang-Undang.

UU Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, pada pasal 8 huruf p, dinyatakan, “Dipidana karena melakukan tindak pidana terorisme … setiap orang yang memberikan keterangan yang diketahuinya adalah palsu dan karena perbuatan itu membahayakan keamanan pesawat udara dalam penerbangan.” Pidananya sangat berat, tercantum pada pasal 6. Yakni, “dipidana dengan pidana mati atau penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun.”

Berita Terkait :  Tambah Geopark Dunia

Setiap ancaman bom pada pesawat, wajib direspons pilot, dan segenap petugas di darat (bandara). Sebagai jaminan keamanan penerbangan haji.

——— 000 ———

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru