Umat Katolik seluruh dunia memiliki waktu sepekan lagi, sebelum jenazah Bapa Paus Fransiskus, dikebumikan di area Basilika Santa Maria Maggiore, Roma, Italia. Dunia kehilangan tokoh keagamaan, pucuk pimpinan tahta suci Vatikan, sekaligus “aktifis” kemanusiaan. Termasuk persaudaraan antar umat beragama lintas keyakinan. Pada kunjungan ke Indonesia, Paus Fransiskus, juga mengunjungi masjid Istiqlal. Berdialog akrab dengan imam besar masjid Istiqlal, menggunakan Bahasa Arab.
Berbagai foto (dan video) kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, terasa belum lama. Kini telah menjadi kenangan. Nampak imam besar masjid Istiqlal, Profesor Nasaruddin Umar, mencium kening Bapa Sri Paus. Sebaliknya, tangan Profesor Nasaruddin Umar, dicium Paus. Selama berdialog, Paus lebih bersemangat berkomentar dalam bahasa Arab, cukup fasih. Konon, secara khusus Paus Fransiskus, belajar Bahasa Arab. Tujuannya untuk menjalin hubungan lebih akrab dengan negara-negara muslim.
Dalam acara Interfaith Dialogue, di Jakarta, Paus Fransiskus, meyakini, “dialog” menjadi kunci sukses damai antar belahan dunia.
Pada tahun 2019, dilakukan kunjungan ke Timur Tengah. Antara lain, mengunjungi Uni Emirat Arab (UEA), Irak, Yordan, dan Palestina. Sebelumnya (April 2017) juga telah mengunjungi Mesir. Serta mengunjungi kampus Al-Azhar, bertemu imam besar Syekh Ahmed al-Tayeb. Tiga tahun berselang (tahun 2020) imam besar Al-Azhar, balas mengbunjungi Vatikan. Topik pembicaraan keduanya, adalah, dialog antar-agama, perdamaian, dan keadilan dunia, serta memerangi terorisme.
Bapa Paus Fransiskus, terlahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio, pada 17 Desember 1936. Berkebangsaan Argentina keturunan Italia. Menjadi pucuk pimpinan tahta suci Vatikan ke-266. Populer dengan program “deskralisasi Paus,” dan tidak tinggal di istana. Melainkan di apartemen Casa Santa Marta. Kesederhanaan menjadi kebiasaan sehari-hari Paus Fransiskus, tak terkecuali menyimpangi protokoler kenegaraan.
Saat berkunjung ke Jakarta (September 2024), nampak Paus duduk di kursi sebelah sopir. Sembari membuka jendela, dan menyandarkan tangan kiri di jendela mobil. Seluruh orang tahu, Paus menggunakan jam tangan murah. Begitu pula dalam otobiografi “Hope,” yang diterbitkan awal tahun 2025, mengecam kapitalisme. Bahkan Paus berpesan, Ketika meninggal, minta dikuburkan di area Santa Maria Maggiore. Bukan di basilika Santro Petrus, seperti pendahulunya.
Tetapi sebenarnya, Paus Fransiskus, bukan Bapa pertama yang dikebumikan di Santa Maria Maggiore. Mengutip Al-Jazeera, di area itu telah menjadi tempat peristirahatan terakhir tujuh Paus. Namun yang terakhir terjadi pada tahun 1669, untuk Paus Klement-IX. Pimpinan tahta suci Vatikan ke-197 (yang kondang sebagai penggagas berbagai karya seni opera). Konon, bagian dalam basilica masih mirip dengan keadaan sekitar awal dekade dathun 430-an. Bagian tengahnya dilapisi oleh 40 pilar ionik dan berisi mosaik yang indah.
Gereja Santa Maria Maggiore, juga masih kondang dengan berbagai legenda, dan mitos. Termasuk kayu salib asli yang masih tersimpan rapi. Sejak lama menjadi “home-base” peribadatan Paus Fransiskus. Selalu berdoa di basilika Santa Maria Maggiore sebelum berangkat ke luar negeri dan setelah kembali. Penampilan Paus Fransiskus, paling aklhir di gereja ini, pada 12 April, menandai Pekan Suci, yang berpuncak perayaan Paskah 2025.
Sesuai kebiasaan ke-wafat-an Sri Paus, masa berkabung berlangsung sembilan hari, sebagai novendialis (sampai 29 April). Paus yang meninggal harus dimakamkan antara hari ke-4 hingga hari ke-6 setelah dinyatakan wafat. Seluruh Kardinal dari berbagai negara telah diundang berkumpul di Vatikan. Paus Fransiskus, berpesan, pembuatan peti jenazahnya dari kayu sederhana, dan bangunan makamnya juga harus sederhana, tanpa hiasa khusus apapun. Selamat jalan Bapa.
——— 000 ———