25 C
Sidoarjo
Friday, May 23, 2025
spot_img

PSHT Kediri Gelar Aksi Tabur Bunga Paska Meninggalnya Hidris Rayyan

Kab Kediri, Bhirawa.
Ratusan anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) menggelar aksi tabur bunga dan do’a bersama paska meninggalnya siswa PSHT Kediri yang diduga akibat pengeroyokan. Kegiatan ini digelar di tempat kejadian perkara yakni Desa Tanjung, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Kamis (17/4) lalu.

Sedikitnya 200 hingga 300 anggota dalam kegiatan tersebut juga mendesak kepada aparat penegak hukum agar menuntaskan kasus ini secara profesional dan transparan.

“Aksi ini adalah bentuk simpati dan tuntutan kami atas kasus saudara kami, Moh. Hidris Rayyan, yang hingga kini masih belum jelas penanganannya,” tegas Diva Kurniantoro, Ketua Lembaga Hukum dan Advokasi PSHT Kabupaten Kediri.

Diva, yang juga menjabat sebagai ketua tim kuasa hukum keluarga korban, menyampaikan apresiasi kepada pihak kepolisian atas kerja keras mereka yang telah mengamankan 14 terduga pelaku. Namun, ia juga menyoroti bahwa dari jumlah tersebut, hanya lima orang yang akhirnya ditetapkan sebagai tersangka, sementara berkas perkara yang telah dilimpahkan ke kejaksaan justru dikembalikan (P19) karena dianggap belum lengkap.

“Kami mendesak kepolisian untuk bertindak profesional, transparan, menuntaskan penyelidikan, dan memastikan para pelaku dihukum setimpal,” tegas Diva dengan nada penuh tekanan.

Dipa menjelaskan, sebenarnya acara tabur bunga hanya dirancang sebagai agenda kecil yang diikuti oleh keluarga korban dan beberapa anggota PSHT Cabang Kediri yang tinggal di sekitar lokasi kejadian. Namun, gelombang solidaritas membeludak. Ratusan anggota PSHT dari berbagai daerah berdatangan secara spontan setelah mendengar informasi kegiatan tersebut.

Berita Terkait :  Monitoring Coklit, UPT Dinsos Jatim Terima Kunjungan KPU Tuban

Meski sempat tertahan di beberapa titik, kehadiran mereka menunjukkan satu hal: PSHT bersatu, dan mereka tidak akan tinggal diam saat salah satu saudaranya menjadi korban ketidakadilan.

“Kami sangat mengapresiasi kehadiran mereka. Ini bukti bahwa PSHT tidak hanya bersaudara dalam semboyan, tetapi dalam tindakan nyata,” ujar Diva

Dalam kesempatan itu, Diva juga mengumumkan bahwa pihaknya telah membentuk tim investigasi internal. Tim ini ditugaskan untuk mengumpulkan bahan keterangan, termasuk kesaksian dan bukti-bukti pendukung lainnya, yang nantinya akan diserahkan kepada penyidik sebagai bentuk kontribusi terhadap jalannya proses hukum.

“Kami akan kawal kasus ini sampai tuntas. Jangan sampai ada kesan pembiaran atau keadilan yang dibungkam,” tandasnya.

Diketahui, tragedi yang menghilangkan satu nyawa ini terjadi pada Senin dini hari, 24 Maret 2025. Saat itu, Moh. Hidris Rayyan bersama sejumlah temannya tengah dalam perjalanan pulang ke Pare usai menghadiri kegiatan saur bersama di kawasan Simpang Lima Gumul. Di tengah perjalanan, mereka tiba-tiba dihadang sekelompok pemuda . (van.hel).

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru