26.1 C
Sidoarjo
Saturday, May 17, 2025
spot_img

Perubahan Sistem Distribusi LPG 3Kg Disarankan Bertahap, Pengecer Kembali Boleh Jualan


Surabaya, Bhirawa
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah, menyarankan agar pemerintah melaksanakan pengubahan sistem distribusi LPG 3 KG oleh Pertamina dilakukan secara bertahap agar tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat.

“Perubahan sistem ini perlu mempertimbangkan kesiapan data yang akurat, infrastruktur yang cukup, dan kondisi ekonomi masyarakat yang sedang mengalami penurunan daya beli. Jangan dilakukan serta-merta, tetapi mulai dari daerah yang benar-benar siap,” ujar Said dalam keterangan pers, Selasa (4/2).

Said yang juga Ketua DPD PDIP Jawa Timur menegaskan bahwa alokasi subsidi LPG 3kg untuk tahun 2025 telah meningkat menjadi Rp87,6 triliun, naik dari Rp85,6 triliun pada 2024.

Dengan anggaran tersebut, volume subsidi LPG 3kg ditetapkan sebesar 8,17 juta ton, yang menurutnya cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional.

“Masyarakat tidak perlu panik. Berdasarkan anggaran yang sudah disiapkan, seharusnya pasokan mencukupi,” katanya.

Namun demikian , Said Abdullah juga menyoroti bahwa distribusi LPG bersubsidi masih belum tepat sasaran. Banyak rumah tangga mampu yang menggunakan LPG 3kg, sementara kelompok miskin yang seharusnya berhak justru mengalami kesulitan.

Untuk memastikan distribusi berjalan baik, Said meminta pemerintah daerah dan aparat kepolisian segera melakukan operasi pasar guna mencegah penimbunan dan pengoplosan LPG subsidi.

“Jika ditemukan ada oknum yang menimbun atau mengoplos LPG 3kg, segera lakukan tindakan hukum. Ini penting agar subsidi benar-benar sampai ke masyarakat yang membutuhkan,” tegasnya.

Berita Terkait :  Kodim 0813 Bojonegoro Gelar Salat Gaib Tiga Anggota Polda Lampung Gugur saat Tugas

Ia juga mengingatkan agar pemerintah memperbaiki komunikasi terkait perubahan sistem distribusi ini agar tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk mengambil keuntungan.

“Jangan sampai kebijakan yang bertujuan baik justru menimbulkan kepanikan dan spekulasi harga di masyarakat,” pungkasnya.

Pemerintah sendiri akhirnya mengubah mekanisme distribusi LPG 3 Kg dengan kembali mengizinkan pengecer menjual produk gas yang biasa disebut gas melon tersebut.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa pengecer LPG 3 kg dapat kembali beroperasi pada Selasa ini, namun berganti nama menjadi sub-pangkalan

“Semua pengecer ya, pengecer yang ada kami fungsikan. Mereka per hari ini mulai menjadi sub-pangkalan,” ujar Bahlil ketika menyidak salah satu pangkalan LPG 3 kg di wilayah Palmerah, Jakarta, Selasa.

Adapun tujuan dari pengoperasian kembali pengecer LPG 3 kg, yakni untuk menormalkan kembali jalur distribusi gas bersubsidi tersebut.

Para pengecer yang kini berubah nama menjadi sub-pangkalan, kata Bahlil, dibekali aplikasi Pertamina yang bernama MerchantApps Pangkalan Pertamina.

Melalui aplikasi tersebut, kata dia, pengecer bisa mencatat siapa yang membeli, berapa jumlah tabung gas yang dibeli, hingga harga jual dari tabung gas tersebut.

Oleh karena itu, masyarakat yang membeli LPG 3 kg di pengecer juga diwajibkan untuk membawa KTP.

“Supaya niat dari oknum yang tidak sesuai dengan arah tujuan daripada subsidi ini tidak lagi terjadi,” ucap Bahlil.

Berita Terkait :  Rapat Pleno DPD Golkar Surabaya, Usulkan Arif Fathoni Duduki Kursi Pimpinan DPRD Surabaya

Bahlil menyampaikan bahwa saat ini sebanyak 370 ribu pengecer sudah terdata sebagai sub-pangkalan dari LPG 3 kg.

Teruntuk para pengecer yang belum terdaftar sebagai sub-pangkalan, Bahlil menyampaikan Kementerian ESDM akan secara aktif bersama Pertamina membekali mereka dengan sistem aplikasi dan membantu proses mereka menjadi sub-pangkalan.

“Untuk menjadi sub-pangkalan tidak dikenakan biaya apa pun, bahkan kami akan proaktif mendaftarkan mereka menjadi bagian formal agar mereka bisa menjadi UMKM,” ucap Bahlil.

Rencana untuk meningkatkan status pengecer LPG 3 kg menjadi sub-pangkalan LPG 3 kg telah disampaikan Bahlil seusai mengikuti rapat dengan DPR pada Senin (3/2).

Menurut Bahlil, tujuan penataan distribusi LPG 3 kg tersebut agar tepat sasaran kepada pihak yang membutuhkan.

Bahlil kembali menegaskan bahwa untuk stok LPG sendiri tidak ada masalah dan dalam kondisi lengkap.

Solusi tersebut menjadi langkah yang ditempuh Bahlil untuk mengatasi gejolak di masyarakat yang diakibatkan oleh larangan pengecer menjual LPG 3 kg. [geh.ant.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru