Gresik, Bhirawa
PT Petrokimia Gresik menandatangani Memorandum of Understanding (MoU), dengan perusahaan gula nasional sebagai komitmen untuk mendukung swasembada pangan nasional khususnya produksi gula. Penandatanganan dilakukan Petrokimia Gresik, dengan PT Sinergi Gula Nasional, PT Rajawali I, dan Perusahaan Gula (PG) Candi Baru.
Direktur Keuangan dan Umum Petrokimia Gresik, Robby Setiabudi Madjid mengatakan, bahwa Petrokimia tahun ini memperluas target program Makmur. Di lahan 190 ribu hektare (ha), yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya direalisasikan untuk komoditas tebu, tiap tahunnya juga terus meningkat.
“Melalui kerja sama ini, Petrokimia berupaya memperluas manfaat program Makmur. Terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian, sebagai komitmen perusahaan untuk mendukung visi Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto. Dalam program Asta Cita, salah satu fokusnya yaitu swasembada pangan nasional. Yang sekaligus menjadi dukungan Petrokimia Gresik, mengejar swasembada gula konsumsi yang ditarget Pemerintah tahun 2028 dan swasembada gula industri tahun 2030,” ujarnya.
Adapun kerja sama dengan perusahaan gula nasional, dalam program Makmur. Berjalan sejak tahun 2021, atau sejak awal program ini diinisiasi Kementerian BUMN RI. Dari tahun ke tahun, kerja sama mengalami peningkatan atau realisasinya semakin meluas.
Di awal kerja sama dijalankan, realisasi program Makmur mencapai 6.747 ha. Kemudian di tahun 2022 dapat menjalankan kolaborasi di lahan 47.700 ha, tahun 2023 seluas 53.888 ha, dan tahun 2024 di lahan 60.501 ha. Di tahun ini, memastikan realisasinya akan meningkat lagi.
“Kami sangat mengapresiasi kerja sama luar biasa, yang telah terjalin selama ini. Capaian tidak lepas dari kontribusi dan sinergi dari berbagai pihak, yang terlibat dalam program ini,”ungkapnya.
Sementara realisasi program Makmur Petrokimia, tahun 2024 seluas 170.295 ha atau 129 persen dari target yang ditetapkan seluas 132.000 ha. Realisasi dijalankan untuk berbagai komoditas, Terbanyak pada komoditas tebu, kemudian padi, hortikultura, jagung, kelapa sawit, bawang merah, jeruk, dan jeruk nipis.
Ditambahkan Robby Setiabudi Madjid, bahwa realisasi ini dijalankan dengan melibatkan 60.588 petani yang tersebar di berbagai daerah. Antara lain Jawa Timur, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, Bali Nusa, Kalimantan, dan Sulawesi. Kolaborasi dengan perguruan tinggi Institut Teknologi Sawit Indonesia, bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan efektivitas program Makmur. Melalui riset dan edukasi yang lebih mendalam, untuk mengoptimalkan kebermanfaatan dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani. [kim.wwn]