Pebalap Dow Hill Jatim Dois Audi Fikriansyah (kanan) meraih medali emas dan Pandu Satrio Perkasa meraih perak.
Bukit Barisan, Bhirawa
Pebalap sepeda Jatim kembali mendulang emas PON XXI Aceh-Sumut, kali ini disumbangkan oleh Dois Audi Fikriansyah dan Milatul Khaqimah di Down Hill. Prestasi ini melampaui target awal yang ditetapkan oleh KONI Jatim dan Pengprov ISSI Jatim, yaitu tiga emas di nomor MTB.
Pada lomba Down Hill yang di gelar
Taman Hutan Raya (TAHURA) Bukit Barisan, Kabupaten Karo, Sumut, Senin (9/9), di kelompok putra Dois Audi Fikriansyah sukses meraih medali emas setelah menyelesaikan rute sejauh 1.570 meter dengan catatan waktu 2 menit 49,752 detik.
Sedangkan medali perak juga direbut atlet Jatim, Pandu Satrio Perkasa dengan selisih 1,892 detik, sementara Putra Ganda Arrozaq dari Sumatera Selatan berhasil memperoleh medali perunggu dengan gap 2,472 detik dari Dois.
Di sektor putri, Milatul Khaqimah juga mempersembahkan emas bagi Jatim, dengan waktu tempuh 3 menit 13,434 detik di rute sepanjang 1.570 meter. Medali perak diraih oleh Riska Amelia Agustina dari Jawa Barat (Jabar), terpaut 19,308 detik. Sedangkan Keysah Ginais Nafsi dari Aceh meraih medali perunggu dengan selisih 7,762 detik.
“Alhamdulillah terima kasih support dan doanya. Tim balap sepeda Jawa Timur berhasil meraih total empat medali emas di nomor MTB PON 2024. Jadi untuk MTB, kami dipastikan juara umum,” kata Sugeng Trihartono.
Awalnya, tim balap sepeda Jatim hanya menargetkan satu emas di nomor downhill. Namun, Dois Audi Fikriansyah yang tidak diunggulkan justru berhasil meraih emas di kategori putra.
“Kejutan memang di downhill putra. Yang seharusnya menjadi back up, justru dapat satu emas dan satu perak,” ungkap Tono, sapaan akrab Sugeng Trihartono.
Sebelum sukses di downhill, Jatim juga telah meraih dua emas lainnya. Feri Yudoyono memenangkan emas di nomor cross country olympic (XCO) putra, sementara tim relay yang terdiri dari Bima Jamaludin, Elvia Tri Wulandari, dan Adrian Kurniawan berhasil merebut emas di nomor cross country team relay (XCR).
“Ini adalah hasil kerja keras semua pihak selama kurang lebih tiga tahun ini. Kami sudah bersusah payah. Ada yang cedera, berjuang di Kejurnas, pra-PON, alhamdulillah semua kerja keras ini berbuah positif,” jelas Tono. wwn