29 C
Sidoarjo
Wednesday, November 13, 2024
spot_img

Melihat Keunikan Tradisi Ojhung di Desa Bugeman, Situbondo


Rutin diadakan Setahun Sekali, Sedot Ratusan Wisatawan Ramai Berkunjung
Oleh:
Sawawi, Kabupaten Situbondo

Desa Bugeman, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo sudah lama dikenal sebagai salah satu desa yang menyimpan keunikan dan sejarah peradaban kebudayaan kuno di Kota Santri Pancasila Situbondo.

Salah satunya memiliki kesenian kuno bernama Ojhung (tradisi pertarungan memakai rotan). Selain dipercaya dapat menolak bencana, tradisi Ojhung juga dapat menyedot ratusan wisatawan lokal dan regional berkunjung ke atraksi Ojhung di Desa Bugeman, Situbondo.

Mulai pagi hari, Desa Bugeman yang berada di dekat pegunungan sudah mulai dipadati warga. Meski belum ramai, warga sudah berdatangan di lapangan desa setempat.

“Ya saya datang lebih dahulu untuk melihat persiapan warga yang akan bertarung seperti apa. Sangat seru sekali,” ujar Zaini, pemuda setempat.

Kata Zaini, banyak keuntungan jika datang terlebih dahulu. Disamping mendapatkan tempat atau spot yang terdepan juga bisa lebih leluasa saat melihat pertandingan. “Kalau datang belakangan pasti sesak dan mendapat tempat paling belakang. Jadinya kurang maksimal,” terang Zaini.

Kolega Zaini yang juga warga Desa Bugeman bernama Andi memiliki penilaian tersendiri saat menonton tradisi Ojhung. Kata Andi, Ojhung selain dikenal sebagai budaya khas Desa Bugeman juga dipercaya warga bisa menolak terjadinya bencana. Tak hanya itu, urai Andi, tradisi Ojhung juga bisa mendatangkan hujan disaat masyarakat dilanda musim kering.

Berita Terkait :  Jelang Maulid Nabi, Pemkot Pasuruan Gelar Pangan Murah

“Ya ini sudah terbukti. Masyarakat disini sangat mempercayainya,” kupas Andi.

Sementara itu Kepala Desa Bugeman Yuli mengaku pihaknya bersama warga dan panitia kembali menggelar tradisi Ojung dalam rangka selamatan Desa, Selasa (1/10). Kata Yuli, acara tahunan ini menjadi bukti pelestarian budaya leluhur dan upaya masyarakat untuk menolak bala.

“Ya ini merupakan tradisi adu pukul menggunakan batang rotan. Ini tidak hanya menarik minat warga setempat, namun dari luar Desa Bugeman juga banyak yang berdatangan menyaksikan acara tersebut,” tutur Yuli.

Khusus ajang Ojhung tahun ini suasananya sangat meriah dibandingkan tahun sebelumnya. Terbukti, aku Yuli, warga tampak berduyun duyun mendatangi lokasi pertandingan Ojhung.

“Sedikitnya ada ratusan warga Desa Bugeman Kecamatan Kendit Kabupaten Situbondo Jawa Timur, menyaksikan tradisi Ojhung tahun ini,” sambung Yuli.

Dalam pandangan Yuli, tradisi Ojung bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga mengandung nilai-nilai luhur yang harus dilestarikan selamanya. Yuli menambahkan, selain tradisi Ojhung, acara selamatan desa juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan lain seperti pertunjukan kesenian dan pameran produk UMKM. “Tradisinya sangat meriah sekali,” papar Yuli.

Ritual adu pukul menggunakan batang rotan, papar Yuli, juga dipercaya warga sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan upaya untuk menjaga keseimbangan alam.

“Menurut kepercayaan masyarakat disini tradisi Ojhung dapat menolak berbagai macam bencana. Misalnya seperti penyakit, gagal panen dan lain sebagainya,” jelas Yuli mengutip pengakuan seorang sesepuh desa.

Berita Terkait :  Tolak Tunjukkan Dokumen Keimigrasian, Kanim Surabaya Amankan WNA Rusia

Namun dalam perkembangannya, aku Yuli, tradisi Ojhung tidak hanya menjadi ajang adu ketangkasan bagi warga. Namun juga sebagai sarana untuk mempererat tali persaudaraan antar warga di Desa Bugeman.

“Di sini masyarakatnya sangat kompak sekali,” pungkas Yuli. [gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img