30.4 C
Sidoarjo
Sunday, July 13, 2025
spot_img

Melegalkan, Mempercantik, Memudahkan: Jurus Jitu UMKM Telur Asin Memikat Pasar


Oleh:
Aulia Shiva Divana
Mahasiswa KKN Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya yang melaksanaan pengabdian di Desa candinegoro, Kecamatan Wonoayu, Kabupatem Sidoarjo.

Mitra KKN dalam proyek ini adalah UMKM produksi telur asin yang dijalankn oleh ibu Suwarni, seorang pengusaha gigih dengan resep dan kualitas produk yang sudah terbukti. UMKM ini didirikan di Desa Candinegoro RT.06 RW.01 Kec Wonoayu Kab. Sidoarjo. Lokasi yang berada di sebuah gang kecil, meskipun strategis bagi warga lokal, ternyata menjadi penghalang serius bagi konsumen di luar area, terutama pembeli asing. Ketiadaan plakat penunjuk arah yang jelas membuat usaha ini susah di ketahui loksinya. Ini adalah maslah umum bagi UMKM rumahan.

Selain itu, kendala yang tak kalah vital adalah ketiadaan label kemasan yang profesional pada produk telur asinnya. Telur asin ibu Suwarni dijual dalam kemasan sederhana, tanpa informasi produk yang memadai keperti tanggal produksi bahan baku, apalagi merek yang menarik . dimana estetika dan informasi kemasan menjadi penentu keputusan pembelian konsumen. Produk yang tidak berlabel juga cenderung sulit menembus pasar yang lebih luas seperti supermarket atau minimarket yang memiliki standar visual dan informasi tertentu.

Terakhir, masalah yang paling krusial dan seringkali menjadi mimpi buruk bagi UMKM adalah belum adanya izin PIRT ( Pangan Industri Tumah angga). Tanpa legalitas ini,produk Telur Asin Diva-Divi terbatas pada penjualan langsung di rumah tau dari mulut ke mulut, menghalangi ekspektasi ke saluran distribusi yang lebih formal dan kredibel. Izin PIRT adalah kunci yang membangun kepercayaan konsumen dan memenuhi regulasi pemerintah.

Mahasiswa KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Tidak datang dengan tangan kosong, tapi membawa seperangkat sousi yang terukur, praktis, dan berdampak nyata. Pendekatan mereka berawal dari pemahaman mendalam atas permaslahaan mitra, kemudian merumuskan srategi yang menyentuh setiap aspek yang krusial bagi pertumbuhan UMKM.

Berita Terkait :  Menakar Anggaran Transportasi Publik

Pertama, untuk mengatasi masalah visibilitaas lokasi, mahasiswa merancang dan memasang plakat informatif yang menarik di depan rumah produksi Telur Asin Diva Divi milik Ibu Suwarni plakat ini tidak hanya sekedar papan nama, ia didesain dengan visual yang eye-catching, mencantumkan nama UMKM, jenis produk, dan kontak yang bisa dihubungi.

Plakat ini adalah titik fokus baru yang secara instan meningkatkan identitas UMKM yang membuat lebih muda ditemukan, terutama bagi orang asing atau pembeli dari luar daerah yang biasanya mengandalkan petunjuk visual di jalan. Desain yang menarin dan informasi yang komprehensif pada plakat ini menjadi magnet tersendiri, mengubah area yang sebelumnya tidak dikenal menjadi sebuah tujuan yang jelas.

Selanjutnya, untuk menunjang visibilias di era digital, mahasiswa mengambil Langkah inovatif dengan membuat dan mengoptimalkan lokasi UMKM di Google Maps. Mereka memasukkan detail alamat yang akurat, jam oprasional yang jelas, foto-foto produk berkualitas tinggi, dan bahkan nomor kontak yang aktif. Ini adalah game-change. Sekarang, siapaun yang mencari ” Telur Asin Diva-Divi” di Google Maps dapat menemukan UMKM Ibu Suwarni Dengan mudah, menvigasi langsung ke lokasi , dan bahkan meninggalkan ulasan yang membangun. Integrasi digital ini secara dramatis meningkatkan jangkauan pasar, memungkinkan wisatawan atau konsumen dari berbagai latar belakang yang menemukan dan mengakses produk tanpa kesulitan. UMKM ini kini memiliki alamat yang tervalidasi di dunia maya, yang dapat diakses oleh jutaan orang, membuka peluang untuk pemesanan online dan kolaborasi jarak jauh.

Tak berhenti di situ, mahasiswa juga mengatasi masalah kemasan yang menjadi penghalang pemasaran. Mereka mendesain label kemasan telur asin yang profesional dan informatif. Desain yang modern, bersih, dan informatif ini meningkatkan nilai jual produk , membuatnya tampil lebih meyakinkan dan menarik di mata konsumen, sekaligus memenuhi standar kemasan yang dibutuhkan untuk penetrasi pasar yang lebih luas. Kemasan yang profesional juga memberikan kesan bahwa produk ini higienis dan terpercaya.

Berita Terkait :  Peran Guru Dalam Gurita Judi Online

Poin penting lainnya aladah bantuan mahasiswa dalam pengurusan izin PIRT (Pangan Industry Rumah Tangga). Proses birokrasi seringkali menjadi momok bagi UMKM yang kurang memiliki pengalaman atau waktu. Mahasiswa mendampingi Ibu Suwarni kini memiliki legalitas dan kredibilitas yang diakui pemerintah. Ini bukan hanya tentang kepatuhan terhadap aturan, ini adalah fondasi untuk pertumbuhan berkelanjutan, membuka pintu bagi kerja sama dengan toko modern dan memberikan jaminan keamanan serta kualitas yang tak terbantahkan kepada konsumen. Konsumen menjadi lebih yakin akan keamanan dan kebersihan produk yang mereka beli.

Terakhir, dan mungkin yang paling berdampak langsung pada meningkatan volume penjualan, adalah strategi perluasan pemasaran dengan nawarkan produk ke toko suwalayan. Mereka juga membantu mempersiapkan contoh produk dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul. Upaya gigih ini membuahkan hasil, di mana produk telur asin ini berhasil ditempatkan di rak-rak swalayan. Langkah ini tidak hanya meningkatkan volume penjualan secara drastis, tetapi juga meningkatkan citra dan brand awareness UMKM di mata masyarakat luas, membawa produk dari skala rumahan ke pasar ritel yang lebih besar dan menjangkau segmen konsumen yang lebih beragam.

Kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) yang dilakukan oleh mahasiswa telah memiliki dampak signifikan dan transformatif bagi UMKM Telur Asin Diva-Divi milik Ibu Suwarni. Perubahan ini tidak hanya bersifat persial, melainkan menyentuh berbagai aspek krusial yang secara langsung menunjang keberlanjutan dan pertumbhan usaha. Peningkatan visibilitas dan aksesibilitas menjadi sangat nyata, dimana pemasangan plakat yan menarik dan optimasi lokasi di Google Maps menjadikan UMKM ini lebih mudah ditemukan oleh konsumen lokal maupun asing, bahkan dapat menarik pelanggan baru yang sebelumnya terhalang oleh lokasi menjadi lebih mudah dalam menemukan tempat UMKM tersebut.

Kemudahan akses digital ini juga memungkinkan potensi pemesana online dan menjangkau pasar yang lebih luas di era digital. Selian itu, nilai jual dan daya saing produk meningkat drastis dengan adanya disain label kemasan yang profesional an informatif. Kemasan yang menarik dan terpercaya tidak hanya meningkatkan estetika, tetapi juga membuka pelang pasar yang lebih formal seperti toko swalayan.

Berita Terkait :  Prestasi Jatim Tak Terkejar

Lebih lanjut, legalitas dan kredibilitas usaha teramin berkat pendampingan dalam pengurusan izin PIRT, tang membuat Telur Asin Diva-Divi tidak hanya memenuhi regulasi pemerintah tetapi jga membangun kepercayaan di mata konsumen, serta menjadi fondasi penting untuk ekspansi bisnis. Terakhir, jangkauan pasar dan volume penjualan meningkat melaui strategi perluasan pemasaran ke toko swalayan, yang tidak hanya memiliki volume penjualan yang banyak namun juga secara otomatis meningkatkan citra dan brand awaewness UMKM di mata masyarakat luas.

Secara keseluruhan, kontribusi mahasiswa kkn telah memperlus peluang UMKM Telur Asin DIva-Divi, mengubah menjadi usaha yang lebih dikenal masyarakat, profesional, legal, dan memiliki jangkauan pasar yang lebih luas, diharapkan menjadi katalisator bagi pertumbuhan usaha Ibu Suwarni yang berkelanjutan dan memberi manfaat ekonomi yang mebih meningkat.

Narasi ini mengingatkan kita bahwa pemberdayaan masyarakat tak selalu harus dimulai dari kebijakan besar. Justru, ia seringkali bersemi dari tindakan kecil yang dilandasi niat tulus dan empati mendalam. Oleh karena itu, kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) patut kita hargai. KKN harus dipandang sebagai instrumen strategis dalam pembangunan berkelanjutan berbasis masyarakat.

Mahasiswa bukan sekadar pelengkap administratif perkuliahan, melainkan mitra aktif yang berperan krusial dalam memperkuat fondasi ekonomi lokal, utamanya melalui pendampingan nyata bagi UMKM. opini ini di dukung oleh Muhammad Ryan Nugroho, Dita Gery Yukianto, Anis Sofiatun sebagai mahasiswa KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang melaksanaan pengabdian di Desa candinegoro, Kecamatan Wonoayu, Kabupatem Sidoarjo. [*]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru