28 C
Sidoarjo
Thursday, January 16, 2025
spot_img

Makam Mbah Barnawi di Babatan Kedawong Diwek Jombang


Kiai Abdurrohim, Laskar Semut Ireng Sisik Melik pada Masa Perang Jawa
Oleh:
Arif Yulianto, Jombang

Jika kita berkunjung daerah yang bernama Babatan di Desa Kedawong, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, di pemakaman setempat terdapat sebuah makam berpagar. Makam tersebut adalah makam Mbah Barnawi atau Buyut Barnawi beserta istrinya yang bernama Buyut Timah.

Beberapa orang dari luar Jombang seperti Sidoarjo dan Mojokerto dikabarkan pernah berziarah ke makam ini.

Mbah Barnawi adalah orang yang membuka hutan atau babat alas Babatan. Mbah Barnawi berasal dari Demak, Jawa Tengah. Sosok ini memiliki nama asli Kiai Abdurrohim.

Siapa sejatinya Mbah Barnawi, generasi kelima Mbah Barnawi yang bernama Akhmad Zainuddin atau Gus Din berbagi cerita kepada media ini, pada Selasa (14/01) kemarin.

Akhmad Zainuddin menceritakan, Mbah Barnawi atau Kiai Abdurrohim ini adalah seorang ‘pendherek’ (pengikut) Pangeran Diponegoro.

Dia adalah seorang Laskar Diponegoro yang bertugas di pasukan yang dinamakan Laskar Semut Ireng pada saat meletusnya Perang Jawa atau yang atau Perang Diponegoro.

“Jadi Laskar Semut Ireng ini adalah pasukan berani mati yang bertugas sebagai ‘telik sandi’,” kata Gus Din.

“Jadi sebelum pasukan Mbah Diponegoro melakukan penyerangan, Laskar Semut Ireng inilah yang melakukan pemetaan. Nanti ‘ngeposnya’ di mana, ada sumber air di mana, pos Belanda yang harus dihindari di mana, seperti itu,” tutur Gus Din.

Berita Terkait :  Kapolres Gresik Bersama DPRD Gresik Perkuat Kamtibmas

Lalu bagaimana awalnya Mbah Barnawi sampai ke Jombang, Gus Din mengungkapkan, ketika Pangeran Diponegoro ditawan Belanda di Manado, Pangeran Diponegoro berkirim surat kepada para pasukannya yang ada di Selarong agar mereka menyebar ke timur, ke Tlatah Kediri dan Majapahit, termasuk Jombang salah satunya.

“Tunggu saya keluar, nanti Perang Jawa jilid II kita mulai dari timur,” ucap Gus Din menceritakan.

Atas perintah Pangeran Diponegoro itu kemudian pasukan eksodus ke timur. Begitu pula dengan Mbah Barnawi, dia juga pindah ke timur, ke Jombang.

Lantas, Mbah Barnawi membuka lahan hutan di Jombang, di daerah yang saat ini dinamakan Babatan, yang saat ini masuk wilayah Desa Kedawong, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.

Gus Din memperkirakan, Mbah Barnawi datang ke Jombang sekitar tahun 1840 hingga tahun 1842. “Ketika di sini, Mbah Barnawi menemukan mayat Belanda perempuan, atau noni-noni Belanda,” ujar Gus Din.

Karena masih dalam rangka penyamaran dan tak ingin identitasnya diketahui oleh penjajah, Mbah Barnawi pun membuka sayembara kepada masyarakat sekitar agar ada yang mau mengurus mayat noni-noni itu. Imbalannya adalah, tanah hasil babatannya.

Kemudian ada warga Kedawong yang sanggup memenuhi sayembara Mbah Barnawi. Oleh karenanya, tanah hasil babatan Mbah Barnawi kini masuk wilayah Desa Kedawong. Dan kini dinamakan Babatan.

“Jadi Babatan ini berasal dari istilah tanah hasil babatan Mbah Barnawi,” ucap Gus Din. Di Babatan Kedawong ini kemudian Mbah Barnawi bertani dan menetap hingga tutup usia.

Berita Terkait :  Berlakukan Pemutihan Pajak, Pemprov Jatim Targetkan 519 Ribu Objek Kendaraan

Seperti halnya para Laskar Diponegoro lainnya, Mbah Barnawi juga meninggalkan jejak-jejak yang hampir sama. Seperti mendirikan surau panggung atau Langgar Panggung. Dan juga menanam pohon Sawo Kecik, salah satu tanaman khas para ‘pendherek’ Pangeran Diponegoro, serta memberikan ilmu kanuragan.

“Bekas pondasi tiangnya masih ada. Di depannya musola dulu juga ada pohon Sawo,” tambah Gus Din.

Saat menjadi petani, Mbah Barnawi menolak menjadi ‘gogol’ atau menolak pembagian tanah oleh pemerintah kolonial Belanda. “Itu salah satu bentuk perlawanan beliau,” tutur Gus Din lagi.

Ada pesan khusus yang diberikan ditinggalkan Mbah Barnawi kepada keturunannya, yakni agar tidak ikut ‘Gubermen’ atau pemerintah kolonial Belanda dan menghindari membuat hajatan dengan keramaian.

“Jadi pesan beliau, ‘ojo melok Gubermen’ ojo seneng ‘ramen-ramen’,” pungkas Gus Din. [rif.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img