Kota Malang, Bhirawa
Komitmen ditunjukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk merealisasikan program Sekolah Rakyat (SR) salah satu program Presiden Prabowo Subianto.
Program SR ini bertujuan memberikan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem, sekaligus menjadi upaya nyata memutus rantai kemiskinan.
Tim Pemkot Malang yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Erik Setyo Santoso bersama jajaran perangkat daerah terkait menghadiri Desk Sekolah Rakyat bersama Kementerian Sosial di Jakarta, Selasa (22/4) kemarin.
Kegiatan ini menjadi forum koordinasi dan klarifikasi teknis terkait kesiapan pelaksanaan program SR di daerah. Sebelumnya, Tim Kemensos RI telah melakukan peninjauan dan menilai Kota Malang telah siap menjalankan program SR, baik dari sisi sarana prasarana hingga sumber daya manusianya.
Sekda Erik, menyampaikan sejumlah tahapan telah dilakukan secara intensif, mulai dari identifikasi dan penyiapan lokasi, bangunan, hingga proses verifikasi calon peserta didik.
“Pemkot Malang berkomitmen untuk bisa berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan program prioritas dari Presiden Prabowo,” tukas Erik.
Menurutnya, ada rangkaian tahapan yang sudah dilakukan lakukan. Pihaknya mengaku bangga karena kementerian-kementerian terkait telah meninjau langsung lokasi di Kota Malang.
Erik lebih lanjut menyampaikan bahwa Kota Malang memiliki lahan sekitar 8.000 meter persegi dengan bangunan eksisting yang siap direnovasi ringan.
Gedung-gedung tersebut sudah dilengkapi ruang kelas, laboratorium, fasilitas olahraga, dan bahkan tempat tinggal berupa rumah susun yang akan difungsikan sebagai asrama, dan ini sejalan dengan konsep boarding school Sekolah Rakyat.
Pemkot Malang sebut Erik tengah menyelesaikan proses verifikasi terhadap calon siswa berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), khususnya yang masuk dalam desil 1 dan desil 2.
“Masih kita finalisasi. Pastinya untuk tahap awal yang kami siapkan adalah lahan bangunan, kemudian calon-calon murid kami lakukan verifikasi-verifikasi sesuai ketentuan dari DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) yang masuk dalam desil 1, desil 2, dan seterusnya, kami menyiapkan ada beberapa rombongan belajar termasuk nantinya kan guru-guru serta tenaga yang lain,” urainya.
Ditempat terpisah, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyatakan bahwa dengan adanya SR, visi Kota Malang untuk pendidikan yang merata dan inklusif semakin terwujud.
“Ini akan menjadi peluang emas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas. Dan melalui program SR ini, hak pendidikan untuk seluruh anak Indonesia terjamin, serta pemerataan kualitas pendidikan pun dapat terwujud,” tutur Wahyu.
Dengan kesiapan fasilitas, dukungan pemerintah pusat, serta kolaborasi lintas kementerian, Kota Malang diharapkan dapat menjadi contoh sukses pelaksanaan Sekolah Rakyat.
Program ini bukan hanya tentang pendidikan, tetapi menjadi jalan keluar dari kemiskinan dan membuka masa depan lebih baik bagi generasi penerus bangsa. [mut.dre]