30.6 C
Sidoarjo
Saturday, July 12, 2025
spot_img

Ke-ekonomi-an Kurban

PMK (Penyakit Mulut dan Kuku), telah mereda. Ditandai dengan perdagangan hewan kurban, yang mulai menggeliat. Lapak penjualan hewan ternak, sudah dimulai sepekan ini. Tetapi pertumbuhan ekonomi melandai, turut mempengaruhi kebutuhan hewan kurban pada hari raya Idul Ad-ha tahun 1446 Hijriyah (tahun 2025 Masehi). Penyembelihan hewan kurban diperkirakan melandai, meliputi 2 juta-an ekor. Sebelum pandemi, kenaikan rata-rata bisa mencapai 8%.

Penyembelihan hewan kurban diharapkan bisa menjadi “healing” peternak, setelah dua kali diguncang wabah PMK. Pekan terakhir penjualan hewan kurban, suasananya sangat riuh. Akan berakhir sampai 8 Juni 2025, H-1 batas hari menjelang tutup tasyrik. Lapak hewan kurban telah bertebaran (secara dadakan) di berbagai kampung di pekotaan. Saat ini mencapai puncak perdagangan, di seantero Indonesia (dan dunia). Di Indonesia, seluruhnya dijamin sehat (dengan surat keterangan sehat) yang diterbitkan Dinas Peternakan di tiap daerah.

Selama ini hewan ternak menjadi aset paling lancar di pedesaan. Nilai ke-ekonomi-an perdagangan hewan kurban pada Idul Ad-ha (1446 H) saat ini, diperkirakan mencapai Rp 27,1 trilyun. Sedikit menurun dibanding tahun lalu (2024) yang mencapai Rp 28,3 trilyun. Penurunan nilai ke-ekonomi-an diteliti seksama oleh Lembaga Riset Institute for Demographic and Affluance Studies (IDEAS). Analisisnya, terjadi penurunan proyeksi Jumlah orang yang berkurban pada tahun ini dibanding 2024, sekitar 11%.

Pada tahun (2025) ini diperkirakan sebanyak 1,92 juta orang yang berkurban. Sedangkan tahun lalu mencapai 2,16 juta orang. Terdapat penurunan sebanyak 233 ribu orang. Bahkan jumlah orang yang berkurban saat ini masih dibawah (lebih kecil) dibanding tahun saat pandemi (2021). Terutama di perkotaan. Disebabkan kemerosotan perekonomian global. Serta beberapa PHK. Antara lain pabrik tekstil (terbesar di Asia Tenggara), Sritex Group, pada Desember 2024 lalu. Kekhawatiran pailit juga terjadi pada 60 perusahaan lain, potensi PHK sebanyak 250 ribu buruh.

Berita Terkait :  Satlantas Polres Gresik dan Jasa Marga Bagikan Helm Keselamatan Rayakan HUT Ke-79 RI

Walau permintaan (demand) menurun, harga hewan kurban tergolong stabil. Harga sapi dibanderol paling murah Rp 20 juta-an (bobot kurang dari 300 kilogram). Harga sapi kurban yang diserahkan Presiden Prabowo Subianto, seharga Rp 100 juta-an, dengan bobot rata-rata 1 ton. Sedangkan harga kambing patokan Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) senilai Rp 3 juta (bobot lebih dari 29 kilogram). Sedangkan kambing dengan berat standar (di bawah 25 kilogram) seharga Rp 2 juta. Serta kambing ukuran medium (di bawah 28 kilogram) seharga Rp 2,6 juta.

Berdasar sigi Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, kebutuhan hewan kurban nasional pada Idul Ad-ha 2025 diperkirakan mencapai 2.074.269 ekor. Masih tergolong stabil. Kebutuhan hewan kurban paling dominan, adalah kambing, mencapai 913,4 ribu ekor. Disusul sapi sebanyak 703 ribu ekor, serta domba 443 ribu ekor. Banyak pula yang berkurban kerbau. Sama saja, sepanjang mencukupi persyaratan usia (dua tahun) dan kesehatan.

Kebutuhan daging yang banyak pada periode Idul Ad-ha, menjadi puncak perdagangan hewan. Namun tidak meng-ganggu ketersediaan (stok hewan hidup). Dalam catatan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, terdapat stok sapi siap potong sebanyak 784.688 ekor. Sehingga masih surplus sebanyak 81.320 ekor. Kerbau masih surplus 20.386 ekor. Serta kambing surplus 525 ribu ekor lebih, dan domba surplus 516 ribu ekor lebih.

Surplus, dalam arti seluruh hewan kurban merupakan produk domestik 100%. Untuk konsumsi, secara umum Indonesia masih mengimpor daging sapi. Tahun 2024, kebutuhan nasional mencapai 724,2 ribu ton. Sedangkan produk domestik sebanyak 432,9 ribu ton.

Berita Terkait :  Mengawal Putusan MK

——— 000 ———

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru