Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aris Agung Paewai, melakukan kunjungan ke SMA Negeri 3 Bojonegoro, Sabtu (5/7).
Bojonegoro, Bhirawa.
Perkuat ketahanan pangan sekolah dan meningkatkan kualitas gizi siswa, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aris Agung Paewai, melakukan kunjungan ke SMA Negeri 3 Bojonegoro, Sabtu (5/7). Kunjungan ini menjadi bagian dari peninjauan langsung terhadap pelaksanaan program School Food Care (SFC) yang saat ini dijalankan oleh sekolah.
Program School Food Care merupakan terobosan Dinas Pendidikan Jawa Timur yang mengintegrasikan pendidikan lingkungan, kesehatan, dan kewirausahaan dalam kegiatan belajar siswa. Di SMAN 3 Bojonegoro, SFC diimplementasikan melalui aktivitas pertanian, perikanan, dan peternakan yang dikelola oleh siswa dan guru. Hasilnya dimanfaatkan untuk menyediakan makanan sehat dan bergizi bagi warga sekolah.
Dalam kunjungannya, Kadisdik Jatim meninjau sejumlah fasilitas SFC, antara lain area kebun, kolam ikan, kandang ternak, serta dapur pengolahan makanan. Ia juga menyaksikan secara langsung penyajian menu makanan bergizi kepada siswa, dan berdialog dengan para guru dan siswa mengenai manfaat program ini terhadap pembelajaran kontekstual di luar kelas.
“Saya sangat mengapresiasi semangat siswa dan guru di SMAN 3 Bojonegoro. Program ini membuktikan bahwa sekolah tidak hanya menjadi tempat belajar teori, tetapi juga laboratorium kehidupan yang mengajarkan kemandirian, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap lingkungan,” ujar Aris Agung Paewai.
Kadisdik berharap program ini bisa menjadi model pembelajaran kontekstual dan ketahanan pangan sekolah yang dapat diterapkan di sekolah-sekolah lain di Jawa Timur. Ia menegaskan pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang sehat, produktif, dan mendukung pembentukan karakter siswa.
Kepala SMAN 3 Bojonegoro, Tri Herwidyatmono menyampaikan bahwa pelaksanaan program SFC telah memberikan banyak manfaat, mulai dari peningkatan kualitas gizi siswa, penguatan keterampilan praktis, hingga pembentukan jiwa kewirausahaan. Ia berharap dukungan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur akan terus berlanjut agar program ini berkembang dan menjangkau lebih banyak sekolah.
Kunjungan ini ditutup dengan penandatanganan komitmen pelaksanaan program dan sesi foto bersama siswa serta guru yang terlibat aktif dalam kegiatan School Food Care.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Bojonegoro, Hidayat Rahman, menambahkan bahwa SMAN 3 Bojonegoro merupakan satu-satunya sekolah di Kabupaten Bojonegoro dan Tuban yang ditunjuk sebagai sekolah uji coba program SFC.

“SMAN 3 Bojonegoro akan menjadi inisiator pembelajaran kontekstual dan menyenangkan. Ke depan, program ini akan memperkuat ketahanan pangan nasional sesuai visi Presiden RI, Bapak Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa ke depannya sekolah-sekolah lain di wilayah Cabang Dinas Bojonegoro yang memiliki potensi akan diikutsertakan dan bahkan dilombakan berdasarkan kualitas pelaksanaan SFC. Di antaranya adalah SMAN Soko Tuban, SMAN Plumpang, dan SMAN 3 Tuban.
“SMAN 3 Bojonegoro telah ditetapkan secara resmi oleh Dinas Pendidikan Jatim sebagai sekolah uji coba SFC. Harapannya, keberhasilan ini dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain, khususnya yang memiliki lahan pertanian, perikanan, atau peternakan untuk mengembangkan program double track sekaligus mendukung program ketahanan pangan nasional,” pungkas Rahman. (bas.hel)