Surabaya, Bhirawa
Pemerintah Provinsi Jawa Timur memprioritaskan program Eko-Tren OPOP (One Pesantren One Product) Jatim. Itu dibuktikan dengan pengukuhan Tim Eko-Tren OPOP Jatim Periode 2025-2030 di Harris Hotel&Convention Surabaya, Rabu (16/4).
Tim Eko-Tren OPOP Jatim ini dikukuhkan langsung oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. Dengan Pembina Tim Eko-Tren OPOP Jatim Periode 2025-2030, yakni Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak.
Gubernur mengatakan, OPOP Jatim ini memiliki tiga pilar utama. Yaitu, santripreneur, pesantrenpreneur dan sociopreneur. Dari hal
Itu sudah nampak pertumbuhan dari Eko-Tren OPOP Jatim. Pihaknya menyampaikan terima kasih atas respon perguruan tinggi dan instansi vertikal yang luar biasa.
“Ini struktur kepengurusan baru untuk membangun penguatan dan pengembangan Eko-Tren OPOP. Kalau kita melihat dari personel yang dikukuhkan, Insya Allah masa depan Eko-Tren OPOP akan makin kuat, makin meluas dan makin memberikan kemanfaatan yang besar,” ungkap Gubernur Khofifah.
Khofifah menambahkan, dari tiga pilar utama tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan melakukan percepatan dalam peningkatan kualitas produk-produk unggulan pondok pesantren. Baik itu dari santri maupun alumni pondok pesantren.
“Harapan kita, ketika pesantren makin berdaya secara ekonomi, maka sistem yang ada di lingkaran pesantren juga akan makin sejahtera. Karena ada santripreneur, pesantrenpreneur dan sociopreneur,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Diskop UKM Jatim, Endy Alim Abdi Nusa menambahkan, tahun ini ada 200 pesantren lagi yang akan dibantu. Seperti yang dikatakan Gubernur Jatim, ada tiga pilar utama, yakni santripreneur, pesantrenpreneur dan sociopreneur.
“Tiga pilar itu semua yang akan menguatkan aspek-aspek pertumbuhan ekonomi di lingkungan pesantren,” tambahnya.
Selain itu, Endy mengaku ada beberapa yang tadi diserahkan, termasuk HACCP. Yang mana HACCP adalah produk yang diproduksi dengan menerapkan sistem manajemen keamanan pangan Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP).
Nah, itu bagian dari keberhasilan dari pengembangan Eko-Tren OPOP Jatim. Sehingga nantinya temen-temen juga ada sertifikat halal dan ada izin berusaha yang merupakab bagian pengembangan yang dilakukan Diskop UKM Jatim.
“Bagaimana kita mengembangkan unit usaha di lingkungan pesantren untuk bisa memberdayakan. Tidak hanya di dalam pesantren saja, tapi di lingkungan sekitar. Baik itu santrinya, pesantrennya, lingkungan di sekitar maupun lulusan dan alumni dapat diberdayakan,” pungkasnya. [bed.kt]