Meringankan Beban Warga Terdampak Banjir
Jombang, Bhirawa
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Provinsi Jatim menghadirkan pendongeng dan membagi sembako bagi korban bencana Kabupaten Pasuruan dan Kabuaten Jombang.
Kegiatan ini untuk meringankan beban warga yang terdampak bencana banjir, menghibur anak – anak Pendongeng yang dihadirkan yakni Ketut Santosa atau yang lebih dikenal dengan sapaan Kak Tobi, dongeng diangkat yakni mengajak anak-anak peduli dengan kebersihan sungai.
Kepala Disperpusip Jatim, Ir Tiat S Suwardi MSi Menjelaskan, keluarga besar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Prov. Jatim ingin berbagi bersama-sama warga yang sedang menghadapi musibah banjir.
“Kami memberikan sembako kepada ibu-ibu dan snack untuk anak-anak pengungsi, serta mengajak masyarakat untuk terus bersemangat menghadapi bencana banjir yang dialami, memberi pesan semoga tetap dan terus bersemangat, Badai pasti berlalu,” ujarnya.
Tiat berharap, agar bencana banjir segera surut dan semua bersama-sama membantu dan bergotong royong, dari Pemprov Jatim juga selalu berikhtiar bagaimana agar situasi banjir ini cepat surut dan kedepan semakin berkurang.
“Kita semua selalu berdoa kepada Allah SWT semua kita diberikan kekuatan, keselamatan dalam menghadapi ujian,” tutur Perempuan yang pernah menjabat sebagai Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Ngawi.
Tiat menambahkan, lembaga yang dipimpin memberikan bantuan berupa sembako, baju dan bingkisan snack untuk anak-anak pengungsi, sebanyak 100 paket sembako dan 100 snack untuk anak-anak, Bantuan tersebut diberikan untuk pengungsi di Balai Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang. Selain di Kabupaten Jombang, Disperpusip Jatim juga memberikan bingkisan yang sama di Balai Desa Rejoso Lor, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan.
“Selain memberikan bingkisan dan mendongeng, Disperpusip Jatim juga mengajak anak-anak bermain, bernyanyi, menggambar, game, bagi-bagi doorprize dan membaca buku yang disiapkan lewat Mobil Perpustakaan Keliling (MPK) milik Disperpusip Kabupaten Jombang,” imbuh Tiat.
Program yang dibentuk untuk ikut menangani bencana dari sisi literasi, bernama Tanggap Literasi Penanganan Bencana (TALIPENA), bertujuan memberikan edukasi literasi, trauma healing, membaca buku, serta mendongeng untuk pengungsi, dengan harapan lewat dongeng mereka bisa tetap dan terus bersemangat.
Sementara itu, para pengungsi merasa berterima kasih dengan diberikanya bantuan sembako dan aksi dogeng menjadi bukti kepedulian pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Meski belum bisa kembali ke rumahnya yang masih tergenang air, kami merasa di bantu dan saya berharap banjir segerah surut,” papar salah satu pengungsi, Sukarti. [ren.fen]