Genjot Tahun Inovasi, Kadindik EJIES 2025 Untuk Bangkitkan Kualitas Mutu dan Pengembangan Pendidikan
Dindik Jatim, Bhirawa
Tahun Inovasi jadi program unggulan Dinas Pendidikan Jawa Timur di 2025 ini. Program untuk menggenjot peningkatan mutu dan kualitas pendidikan SMA/SMK di Jawa Timur menuntuk kepala sekolah, cabang dinas hingga kepala bidang Dindik Jatim untuk berkontribusi memberikan ide inovatifnya dalam memajukan pendidikan di Jawa Timur.
Program yang diberi nama East Java Innovative Education Summit (EJIES) 2025 menghasilkan 19.720 karya dari seluruh Jawa Timur. Di tahap awal, 250 karya terbaik terpilih usai mengikuti tahapan seleksi yang bekerjasama dengan Institute Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Jawa Pos.
Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai mengapresiasi seluruh peserta yang telah menyumbangkan ide-ide inovatifnya demi kemajuan pendidikan di Jawa Timur. Meski tidak masuk dalam kategori 250 karya terbaik, namun Aries meberpesan agar para peserta tidak putus asa dan terus memberikan kontribusinya demi peningkatan mutu pendidikan.
Ia juga mengatakan program EJIES seyogyanya ditargetkan untuk membangkitkan kualitas mutu dan perkembangan pendidikan melakui inovasi. Program ini, tambah Aries, juga akan menjadi embrio dan corong bagi inovasi lain. Bahkan inovator terbaik akan menjadi mentor bagi yang lainnya untuk menularkan ide-ide inovatif.
“Kami menganggap bahwa tanpa inovasi tentu tidak ada perubahan pendidikan. Maka sebab itu perkembangan zaman, kemajuan teknologi, perubahan dalam pendidikan, kita tidak boleh berhenti merespon ini semua,”ujar Aries, Kamis (19/6).
Ditambahkan mantan Pj Wali Kota Bantu ini, Developmen forum ini digelar selain untuk mengumumkan 250 karya inovasi terbaik, juga memberikan pencerahan kepada insan pendidikan terkait inovasi dan target inovasi pendidikan. Dalam penilaian karya, Dindik Jatim juga bekerjasama dengan ITS dan Jawa Pos.
“Sebenernya dari 19 ribu karya yang dicetuskan banyak diantaranya juga ada yang bagus-bagus inovasinya. Tapi kita pilih yang terbaik sehingga alhamdulillah menghasilkan 250 karya terbaik. Mudah-mudahan ini menjadi pemicu dan mendorong mereka untuk mengembangkan inovasinya,” kata Aries.
Meski telah ditentukan 250 karya terbaik, namun proses seleksi karya inovasi masih cukup panjang. Dindin Jatim sendiri menargetkan 30 karya inovasi terbaik untuk nantinya akan dinilai lebih detail mulai proses seleksi proposal, video hingga presentasi inovasi.
“Kita berharap pendidikan tidak boleh berhenti dari peekembangan ilmu. Karena ilmu adalah suatu keniscayaan yang tidak terhindarkan. Ilmu harus terus meningkat. Kurikulum yang terus berganti kita harus mengikuti. Kita harus mengadopsi sesuatu yang baik terutama dalam peningkatan mutu pendidikan. Dengan tagline kita yakni 2025 Tahun Inovasi, kita harapkan akan membawa dampak besar bagi pendidikan di Jawa Timur,” tegas Aries.
Adapun kategori dalam topik inovasi EJIES 2025 diantaranya, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran; Teknologi Dalam Pendidikan; Peningkatan Kapasitas Guru; Pemberdayaan Siswa; Kolaborasi Sekolah Dengan Masyarakat Atau Industri. Kemudia Pengelolaan Sekolah yang Efisien dan Berkelanjutan; Inklusi dan Pendidikan Khusus; Pengembangan Ekstrakurikuler Dan Kegiatan Non-formal; Implementasi Sekolah Ramah Anak; dan Pengembangan Kelembagaan Pendidikan.
Dari berbagai kategori tersebut, topik inovasi yang paling banyak diangkat oleh peserta adalah Teknologi dalam pendidikan, dan Pengembangan kurikulum dan pembelajaran
Sedangkan untuk tiga pendaftar terbanyak satuan pendidikan adalah wilayah kediri dengan 4.500 pendaftar, wilayah bojonegoro dengan 3.538 pendaftar, selanjutnya wilayah ponorogo dengan 2.704 pendaftar.
Sementara untuk pengirim karya terbanyak satuan pendidikan dari wilayah kediri 4.197 karya, wilayah bojonegoro 3.275 karya dan wilayah bondowoso 2.383 karya. [ina]