Kabupaten Madiun, Bhirawa
Pemkab Madiun menerima audiensi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Madiun di Pendopo Muda Graha, Senin (15/12). Pertemuan penting ini menjadi wadah silaturahmi sekaligus diskusi strategis mengenai masa depan pendidikan di wilayah tersebut.
Ketua MUI Kabupaten Madiun, KH. Moh Munir, dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan utama audiensi ini adalah mempererat silaturahmi antara ulama dan umara (pemerintah) serta memaparkan gagasan-gagasan mengenai pendidikan.
Ketua MUI, menekankan bahwa pendidikan yang komprehensif, tidak hanya fokus pada kecerdasan intelektual tetapi juga spiritual dan karakter, adalah kunci untuk mengatasi berbagai tantangan sosial yang dihadapi remaja saat ini.
“Melalui sinergi ini, MUI berharap dapat berkontribusi aktif dalam merumuskan kurikulum atau program pendampingan yang efektif. Sehingga ke depan bisa memberikan solusi nyata terhadap degradasi moral dan masalah kenakalan remaja, serta mencetak generasi muda yang berdaya saing dan berakhlak mulia,”ungkapnya.
Bupati Madiun, H. Hari Wuryanto, menyambut baik kedatangan jajaran MUI. Dalam kesempatan yang sama, beliau menyampaikan bahwa memang pendidikan seharusnya menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya beban pemerintah atau institusi sekolah.
Dikatakan oleh Bupati, pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul membutuhkan kolaborasi dari tiga pilar utama: Pemerintah, Masyarakat (termasuk MUI), dan Keluarga. Bupati mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya para tokoh agama dan pendidik, untuk turut aktif dalam memberikan pengawasan, bimbingan, serta teladan.
“Kontribusi MUI sangat vital dalam menanamkan nilai-nilai agama dan etika, melengkapi peran pemerintah dalam penyediaan infrastruktur dan regulasi pendidikan,”jelas Bupati.
Sebagai penutup diskusi, Bupati Madiun berharap melalui audiensi dan diskusi yang telah berlangsung ini, akan muncul banyak manfaat konkret. Program ini difokuskan untuk menciptakan remaja akhlakul karimah (berakhlak mulia) di Kabupaten Madiun. [dar.wwn]