24 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Laut Selatan Bersinar di Dhoho Night Carnival 2025

Kabupaten Kediri, Bhirawa
Kontingen PT Gudang Garam Tbk sukses menghipnotis ribuan penonton Dhoho Night Carnival 2025, Sabtu malam (15/11), dengan pertunjukan spektakuler bertajuk ‘Samudra Kasetya: Janji Abadi di Laut Selatan’. Sebuah mahakarya yang tak hanya memanjakan mata, tetapi juga menggugah kesadaran akan pentingnya menjaga alam.

Dalam Bahasa Jawa, kasetya berarti kesetiaan, menggambarkan ikatan spiritual abadi antara Panembahan Senopati dan Nyi Roro Kidul, Sang Ratu Laut Selatan. Kisah ini menjadi suguhan utama Dhoho Night Carnival 2025, memadukan keindahan visual, musik tradisional, dan filosofi budaya Jawa dalam kemasan modern yang ramah lingkungan.

Gemerlap lampu hijau, pantulan cahaya laut, dan aroma dupa akan menghiasi langit Kediri. Penonton diajak menyelami perjalanan spiritual Panembahan Senopati, seorang raja muda yang mencari restu alam semesta untuk mendirikan Kerajaan Mataram. Sebuah pencarian yang membawanya pada pertemuan takdir dengan Nyi Roro Kidul dalam kisah cinta, kesetiaan, dan kekuasaan yang melampaui batas dunia.

Menurut Kepala Bidang Humas PT Gudang Garam Tbk, Iwhan Tri Cahyono, keikutsertaan dalam karnaval merupakan wujud komitmen perusahaan untuk melestarikan budaya sekaligus mempromosikan pesan keberlanjutan lingkungan sesuai tema ‘Glow Green 2025’.

”Melalui tema Samudra Kasetya, kami ingin menghadirkan keindahan legenda Nusantara yang bukan hanya menampilkan visual memukau, tetapi juga menyampaikan pesan harmoni antara manusia, alam, dan spiritualitas,” ujar Iwhan.

Berita Terkait :  Dinkes Tulungagung Kembali Berangkatkan 27 ODGJ untuk Dirawat di RSJ Lawang

Pertunjukan dibuka dengan adegan semedi Panembahan Senopati di bawah cahaya purnama. Kabut lembut menyelimuti panggung, diiringi suara ombak dan gamelan mendayu.

Dalam kesunyian, muncul sosok Nyi Roro Kidul berbusana hijau zamrud yang berkilau, simbol kekuatan suci Laut Selatan. Ia mengajak Senopati menembus gerbang samudra menuju istana bawah laut, ditampilkan melalui efek cahaya hijau dan biru toska yang memukau.

Di dalam istana bawah laut, berlangsung pernikahan spiritual, penyatuan dua dunia yang melahirkan keseimbangan antara darat dan laut. Dalam momen sakral itu Nyi Roro Kidul berpesan, kekuatan sejati bukan dari pedang, melainkan dari keseimbangan antara darat dan laut.

Nuansa mistik diperkuat dengan cahaya keemasan dan permainan bayangan. Para penari Bedhaya Ketawang tampil anggun, sembilan sosok menari dalam harmoni. Sementara bayangan samar penari kesepuluh muncul di tengah mereka, melambangkan kehadiran gaib Sang Ratu Laut.

Adegan berikutnya menggambarkan kejayaan Mataram. Ki Juru Martani, sang penasihat, menyebarkan kabar bahwa Panembahan Senopati telah memperoleh restu dari langit dan laut. Sorak rakyat menggema, mengiringi pasukan kerajaan yang berbaris gagah dengan panji-panji kebesaran.

Pertunjukan ditutup dengan adegan Panembahan Senopati berdiri di tepi pantai, menatap ombak berkilau. Suara lembut Nyi Roro Kidul berbisik di antara debur ombak. ”Selama engkau menepati janji, laut akan selalu bersahabat denganmu”.

Gelombang hijau berpendar di kejauhan, menandai kehadiran tak kasat mata Sang Ratu Laut. Adegan ini memberikan pesan ekologis, menjaga keseimbangan antara manusia dan alam adalah wujud kesetiaan yang tertinggi.

Berita Terkait :  Anggota Komisi VI DPR Ingatkan Pemerintah Hati-hati Terapkan Kebijakan Gas 3 Kg Satu Harga

Seluruh elemen visual digarap dengan cermat. Laut Selatan dihadirkan lewat kabut dan cahaya biru kehijauan. Istana bawah laut bersinar dalam toska dan emas. Busana para pemain dibuat dari bahan ramah lingkungan, dengan detail yang menekankan kekuatan spiritual dan keseimbangan alam.

Panembahan Senopati tampil gagah dengan busana hitam keemasan, sementara Nyi Roro Kidul memukau dengan gaun hijau panjang bertabur mutiara. Nuansa hijau ‘Glow Green’ terasa kuat di seluruh panggung. Mulai dari pencahayaan, efek visual, hingga ornamen kostum. Menciptakan harmoni antara legenda dan pesan pelestarian alam.

Dhoho Night Carnival 2025 bukan hanya parade budaya, tetapi panggung kolaborasi antara tradisi, seni, dan kepedulian lingkungan. Melalui kisah ‘Samudra Kasetya’, PT Gudang Garam Tbk bersama Pemerintah Kota Kediri berharap generasi muda terus terinspirasi menjaga warisan budaya dan meningkatkan kesadaran untuk hidup selaras dengan alam. [van.nov.fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru