28 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Cuaca Ekstrem di Laut Malang Selatan, Potensi Terjadi Laka Laut

Pantai Sendangbiru di wilayah Desa Tambakrejo, Kec Sumbermanjing Wetan, Kab Malang, sebagai salah satu pantai di wilayah perairan Malang Selatan. foto: cahyono/Bhirawa

Kasatpolairud Polres Malang Imbau Nelayan Menahan Diri

Kab Malang, Bhirawa
Perairan laut Malang Selatan, Kabupaten Malang pada beberapa hari terakhir ini, diterjang angin kencang, menyebabkan gelombang tinggi, akibatnya nelayan di wilayah setempat tidak berani melaut, karena takut akan terjadi kecelakaan laut (laka laut).

Sedangkan berdasarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Kabupaten Sidoarjo, memperkirakan angin kencang disertai hujan sedang hingga lebat akan terjadi selama sepekan, mulai 10-17 September 2025 mendatang, hal itu dipicu gangguan pada lapisan atmosfer.

Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Kasatpolairud) Polres Malang AKP Yoyok Supandi, Senin (15/9), kepada wartawan mengatakan fenomena cuaca yang terjadi di perairan laut Selatan Jawa berdampak langsung pada potensi gelombang laut tinggi. Sehingga diingatkan akan terjadinya gelombang besar, yang bisa membahayakan aktivitas nelayan maupun wisatawan.

“Kami mengingatkan kepada nelayan dan wisatawan akan bahayanya gelombang laut, karena sudah terjadi laka laut,” terangnya.

Yoyok menegaskan, setidaknya sudah terjadi dua insiden laka laut di kawasan laut Malang Selatan. Salah satunya menimpa seorang pemancing bernama Naridi, (66), yang hilang saat memancing di Pantai Pulau Sempu pada 22 Juli 2025.

Sebelumnya, pada 10 Juli tahun ini sudah ada tiga pemancing remaja hanyut usai dihantam ombak. Satu orang selamat, satu ditemukan meninggal dunia, dan satu lagi hingga kini masih belum ditemukan.

Berita Terkait :  Kenalkan Dunia Kerja, PM UPT Dinsos Jatim Laksanakan PBK

Dengan insiden tersebut, maka pihaknya terus melakukan upaya pencegahan. Diantaranya, dengan menyampaikan imbauan rutin kepada nelayan, hal ini dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Meski, perairan laut Malang selatan masih terpantau kondusif, Yoyok mengatakan harus tetap terus melakukan kewaspadaan. Sementara, aktivitas rutin nelayan tetap berjalan, dihimbau mengedepankan keamanan agar tidak terjadi laka laut.

Yoyok menghimbau kepada para nelayan agar menahan diri untuk tidak melaut dahulu. Karena saat ini gelombang laut tinggi. Tunggu cuaca di laut normal kembali.

Dan berdasarkan data BMKG, angin dominan bertiup dari timur ke tenggara dengan kecepatan maksimum 11 knot atau 20 kilometer per jam.

“Dengan ketinggian gelombang laut berada di kisaran 2,2 hingga 2,9 meter dalam beberapa hari mendatang, maka diperlukan kewasdaan tinggi,” tandasnya.

Sementara Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan juga menyampaikan kondisi cuaca di wilayah perairan laut Malang Selatan terjadi angin kencang, yang mana menyebabkan gelombang laut tinggi.

Karena berdasarkan data BMKG bahwa pada bulan Agustus-September 2025 masih diguyur hujan. Sehingga dengan cuaca ektrem tersebut, maka memiliki potensi bencana akibat cuaca ekstrem tetap terbuka. Hal ini dibuktikan curah hujan dibeberapa wilayah Kabupaten Malang menunjukkan angka yang cukup tinggi.

“Cuaca ekstrem sangat mungkin memicu gelombang laut tinggi. Dan gelombang laut juga berpengaruh pada perubahan cuaca yang ekstrem. Sehingga hal itu perlu diwaspadai oleh nelayan yang pergi mencari ikan di perairan laut Malang Selatan,” pungkasnya. [cyn.kt]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru