25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Fokus Ketahanan Pangan, 3.000 Mahasiswa KKN Berdampak Dilepas Rektor UMM


Kota Malang, Bhirawa
3.000 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) resmi dilepas untuk menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) Berdampak, Senin (21/7) kemarin.

Mereka akan berangkat menuju 12 provinsi dan 53 kota dan kabupaten. Dari Sumatera hingga Papua. Pelepasan peserta KKN Berdampak itu, ditandai dengan melepaskan burung-burung merpati, penyerahan tanaman sayur dan buah, hingga color run.

Pelepasan burung merpati menjadi simbol dan semangat UMM untuk menjaga lingkungan dan kelestarian bumi. Sedangkan berbagai tanaman sayur dan buah menjadi cara UMM mendukung program ketahanan pangan.

Rektor UMM Prof.Dr. Nazaruddin Malik, mengutarakan para mahasiswa akan membawa ribuan tanaman itu ke daerah-daerah dan desa serta mendorong masyarakat untuk mampu mewujudkan ketahanan pangan Indonesia.

“Program ini akan fokus mengawal dan menciptakan atmosfer ketahanan pangan di desa lokasi KKN Berdampak,”ujar Nazaruddin.

Pihaknya menegaskan pentingnya mahasiswa hadir sebagai agen transformasi, bukan sekadar pelaksana formalitas program. “Sejak dulu, KKN adalah misi mulia. Tapi tantangannya hari ini berbeda. Mahasiswa harus mampu mengenali masalah dengan cara ilmiah dan lintas disiplin. Mereka harus jadi ‘pabrik solusi’, bukan pencipta masalah baru,” tegas Nazar.

Dalam konteks itu, kerja sama dengan lembaga bukan hanya simbolis. Ini diarahkan agar mahasiswa dapat melihat langsung tantangan kebijakan di lapangan-misalnya bagaimana masalah pertanahan menghambat ketahanan pangan, atau bagaimana data yang lemah menyebabkan program bantuan pangan tidak tepat sasaran.

Berita Terkait :  DPRD Gresik Apresiasi FGD BPBD Ajak Kenali Resiko Bencana

Sementara itu, Kepala LPPM UMM, Prof. Dr. Ir. Sutawi, M.P., menyampaikan bahwa UMM melepas 3.010 mahasiswa untuk melaksanakan KKN berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, ada mahasiswa yang akan diberangkatkan khusus ke Riau minggu depan dalam program KKN Muhammadiyah dan Aisyiyah (KKN MAS).

Untuk luar Jawa mereka akan dikirim ke Badung, Bima, Dompu, Lombok Timur, Lombok Barat, Makassar, Tanah Bumbu, Kalimantan, Tabanan, Sikka, Ternate, Maluku dan lainnya. Sementara di Jawa mereka akan dikirim ke Magetan, Blitar, Bangkalan, Situbondo, Pasuruan, probolinggo, Serang, Rembang, Nganjuk, dan puluhan lainnya.

UMM pada KKN tahun ini memilih tema ketahanan pangan sebagai fokus utama, yang selaras dengan agenda prioritas nasional. “KKN kali ini mengusung tema ‘Ketahanan Pangan’. Oleh karena itu, setiap mahasiswa diwajibkan membawa bibit tanaman sayuran dan buah dalam sistem multikultur. Harapannya, ini bisa jadi langkah konkret untuk memperkuat ketahanan pangan lokal,” ujar Sutawi.

Namun, lebih dari sekadar menanam bibit, UMM juga menekankan bahwa mahasiswa harus mampu membaca kondisi sosial di wilayah penempatan dan memberikan solusi berbasis ilmu pengetahuan. Dengan menggandeng mitra strategis seperti ATRBPN dan BPS, mahasiswa ditantang untuk memahami langsung persoalan tata ruang, data sosial ekonomi, dan dinamika kebijakan yang berlangsung di masyarakat.

Egita Dilafebrianti, mahasiswa Teknologi Pangan 2023 yang akan melaksanakan KKN di Desa Karangsono, Pasuruan, menyambut positif tema ini. Ia menilai relevansi ketahanan pangan sangat kuat, apalagi sejalan dengan program Presiden Prabowo Subianto yang mendorong kemandirian pangan desa.

Berita Terkait :  Dinkes Fogging Sekolah, Kasus DBD di Tulungagung Memburuk, Empat Anak Meninggal Dunia

“Kami sudah menyiapkan workshop keamanan pangan, pendampingan izin usaha UMKM, serta pembuatan olahan bergizi untuk balita melalui Posyandu. Tapi kami juga sadar, pelaksanaannya tidak mudah. Diperlukan komunikasi aktif dengan warga dan dukungan dari pihak desa,” ujarnya. [mut.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru