Surabaya, Bhirawa
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) memperkuat sinergi strategis bersama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas untuk mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) melalui riset dan inovasi aplikatif.
Kunjungan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy ke kampus Unusa, juga dihadiri Rektor ITS, Prof. Bambang Pramujati, serta Rektor Unusa, Prof. Achmad Jazidie, Agenda utama kolaborasi riset dan inovasi sebagai solusi terhadap tantangan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat seperti akses pangan bergizi, air bersih, sanitasi, dan kesehatan, Senin, (14/7).
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, mengatakan bahwa saat ini masih terdapat kesenjangan signifikan dalam pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat Indonesia, terutama dalam hal akses terhadap pangan bergizi hingga air bersih.
“Banyak masyarakat masih kesulitan mendapatkan air bersih dan pangan yang cukup, hal tersebut tantangan besar bagi kita semua, dan jawabannya adalah inovasi yang relevan dan aplikatif,” jelasnya.
Lanjut Rachmat menjelaskan perguruan tinggi sebagai pusat pendidikan dan penelitian memiliki peran penting menghadirkan solusi nyata atas berbagai tantangan pembangunan.
“Perlunya membangun kerja sama yang berkelanjutan serta saling menguatkan antara pemerintah dan institusi pendidikan, dengan potensi inovasi yang dimiliki perguruan tinggi, akan bisa mempercepat pencapaian program-program SDGs,” ujar Rachmat.
Rektor Unusa, Prof. Dr. Achmad Jazidie, M.Eng., mengukpakan Unusa telah mengembangkan berbagai inovasi sejalan dengan kebutuhan dasar masyarakat, seperti insinerator atau alat pembakar sampah ramah lingkungan, serta Water Treatment Car, kendaraan bergerak untuk menjernihkan air yang dirancang untuk digunakan pada wilayah-wilayah dengan keterbatasan air bersih.
“Tantangan lingkungan dan sanitasi di masyarakat bisa dijawab dengan pendekatan teknologi yang sederhana namun efektif, Insinerator dan Unusa Water ialah contoh yang telah kami miliki dan kembangkan bagaimana inovasi dari kampus bisa langsung menyentuh kebutuhan nyata di lapangan,” pungkas Prof. Jazidie.
Unusa siap berkolaborasi dengan pemerintah dan lembaga lain untuk memperluas jangkauan manfaat dari inovasi-inovasi tersebut, tambah Prof. Jazidie, terbuka untuk kolaborasi lintas sektor, tujuan kami adalah supaya hasil riset dan teknologi dapat diadopsi lebih banyak daerah dan benar-benar memberi dampak pada kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu, Rektor ITS, Prof. Dr. Ir. Bambang Pramujati, ST., MSc.Eng., Ph.D., mengukapkan komitmen ITS mendukung pembangunan kebutuhan dasar masyarakat, terutama pada bidang pangan dan sertifikasi halal.
“ITS saat ini telah miliki pusat kajian halal, kami juga telah mengembangkan berbagai produk pangan berbasis teknologi, termasuk sistem pertanian untuk produksi sayur dan buah lokal unggulan,” tutur Prof. Bambang Pramujati.
Prof. Bambang percaya bahwa inovasi dalam sektor pangan, termasuk jaminan kehalalan dan keberlanjutan produksi, ialah kunci penting membangun ketahanan pangan nasional, dalam Kolaborasi dengan Bappenas dan Unusa akan sangat memperkuat langkah.
“Keterlibatan aktif perguruan tinggi seperti Unusa dan ITS, bentuk upaya percepatan pembangunan yang berbasis inovasi diyakini dapat diwujudkan dengan lebih terukur dan berkelanjutan.” Imbuhnya. [ren.wwn]


