DPRD Kota Malang, Bhirawa
Tembok lantai tiga Pasar Besar Malang, (PBM) yang menimpa pedagang pada Selasa (1/7) kemarin, memantik keperhatinan Komisi B DPRD Kota Malang.
Komisi B DPRD Kota Malang, Rabu (2/7) kemarin, mendatangi langsung tempat kejadian dipimpin Ketua Komisi B, Bayu Rekso Aji.
Sejumlah anggota DPRD Kota Malang itu, langsung berdialog dengan masyarakat.
Tidak lupa mereka juga menyakan kabar, Siti Fatimah (51), pedagang uang tertimpa reruntuhan, tembok tersebut, yang saat ini tengah dirawat di Rumah Sakit (RS) Panti Nirmala.
Bayu menyampaikan keprihatinannya, atas musibah dan menekankan pentingnya perhatian dari Pemerintah Kota Malang.
“Kami akan memberikan santunan. Tapi kami minta Pemkot Malang juga ikut tanggap dan kepedulian terhadap pedagang,” ujar Bayu, Rabu (2/7) kemarin.
Ambrolnya tembok Pasar Besar ini, kata Bayu, sudah menjadi kekhawatiran Komisi B terkait kondisi fisik Pasar Besar. Menurutnya juga, insiden ini bisa dicegah dengan langkah antisipatif.
“Kita sudah proses pengajuan revitalisasi ke pemerintah pusat. Tapi memang ada kendala, termasuk dualisme kepengurusan paguyuban pedagang yang memperlambat langkah,” jelasnya.
Bayu menegaskan pentingnya tindakan cepat untuk mencegah korban lain. Komisi B telah menyampaikan sejumlah rekomendasi, salah satunya adalah pembongkaran pagar tembok yang dinilai berisiko.
“Kalau bisa pembenahan kecil-kecilnya dulu agar meminimalisir ambrol lagi,” tukas Bayu. Mengenai revitalisasi Pasar Besar, Bayu menekankan pihaknya terus menjalin komunikasi dengan Kementerian PUPR. Kini telah menunggu realisasinya hingga akhir Juni atau setidaknya Juli.
“Kami sepakat Pasar Besar harus dibongkar dan dibangun ulang. Komisi B siap pasang badan dan siap mengawal proses ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Luh Putu Eka Wilantari mengungkapkan, pihaknya telah melaporkan kejadian ini kepada Wali Kota Malang.
Disampaikan Putu Diskopindag telah memasang pagar pembatas dan imbauan di sekitar lokasi ambrolnya tembok.
“Pagar memang sudah retak-retak dan rawan roboh. Kami menunggu arahan lebih lanjut dari Kepala Dinas untuk penanganan lebih lanjut, termasuk penempatan pedagang di area yang lebih aman,” tutupnya. [mut.dre]


