Surabaya, Bhirawa.
Siaran tadarrus Al-Qur’an RRI Surabaya, yang digelar sejak tahun 1953, tahun ini bakal digelar kembali melalui siaran Pro-1 dan Pro-4. “Bahkan bakal direlay oleh stasiun RRI kota lain, seperti, Tuban, Kediri, dan Malang. Karena acara ini merupakan acara yang langka dan menarik, serta patut dijadikan contoh bagi RRI-RRI lain di seluruh Indonesia. Kami masih terus menunggu, apakah ada RRI lain yang mau bergabung,” kata Kepala Stasiun RRI Surabaya, Yanto Prawironegoro, S.H., M.H., pada rapat koordinasi menjelang pelaksanaan tadarrus RRI Surabaya, di Depot Ampel, Jl. Walikota Mustajab Surabaya, Sabtu sore (22/2).
Rapat dihadiri oleh Rais Syuriyah PCNU Surabaya, KH Ahmad Dzul Hilmi Ghozali, selaku nara sumber dalam sesi dialog interaktif pada acara tadarus tersebut, Ketua Jam’iyatul Qurra wal Hufffadz Kota Surabaya, Ust. H. Fathoni Abdullah, selaku koordinator acara, Ust. Abil Malik selaku pemandu acara atau moderator interaktif, para qari pembaca tadarus, serta hadirin lainnya.
Yanto, lebih lanjut menjelaskan, sebenarnya seluruh masyarakat di Indonesia, bahkan di seluruh dunia, bisa menyaksikan acara ini, karena disiarkan secara langsung, baik melalui radion maupun melalui siaralan langsung (live) Youtube. “Oleh karena itu, kami dari RRI mengucapkan banyak terima kasih kepada para qari dan Jam’iyatul Qurra wal Huffadz kota Surabaya, yang telah ikut mensuport acara ini,” ujar Yanto.
Sementara itu, ketua Jam’iyatul Qurra wal Huffadz Kota Surabaya, Ust. H. Fathoni Abdullah menceritakan perjalanan tadarus di RRI Surabaya, yang dimulai sejak tahun 1953, yang mana tempat pelaksanaannya, dimulai dari Musalla belakang, di gedung atas, tempat gamelan, dan sampai sekarang di ruang bawah RRI Surabaya. “Bahkan dulu, saat dtadarus dilaksanakan di ruang atas, tempat gamelan, gamelan itu bisa berbunyi sendiri, sehingga membuat peserta tadarrus merinding,” ujar dia berkelakar.[ca.hel]
