Kota Malang, Bhirawa
Tempat Pembuangan Akhir ( TPA) Supit Urang kembali mendapat apresiasi sebagai role model pengelolaan sampah modern di Indonesia. Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Dody Hanggodo usai mengunjungi TPA, akhir prkan krmarin menyampaikan, pengelolaan TPA Supit Urang patut dicontoh untuk daerah lain.
“Ini TPA kedua yang saya kunjungi, pengelolaannya sangat bagus, bahkan menarik dijadikan tempat wisata,”tuturnya.
Menteri PU didampingi Pj. Wali Kota Malang Iwan Kurniawan, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Propinsi Jawa Timur Airyn Saputri Harahap, serta Kadis Lingkungan hidup Kota Malang Noer Rahman Wijaya
Pihaknya melihat langsung aktivitas pengelolaan sampah di TPA Supit Urang, mulai dari pemilahan sampah, sampai dengan komposting.
Disampaikan dia, dukungan sarana dan fasilitas lengkap serta lahan seluas 32 hektar, TPA Supit urang sebagai kelas VVIP.
“TPA Supit Urang patut dijadikan percontohan bagi daerah lain di Indonesia. Kami yakin, dengan pengelolaan yang dilakukan, sampah di Kota Malang dapat dikelola dengan baik, fan brrnilai manfaat bagi masyarakat,”tukasnya..
Bahkan dia menyebut, jika TPA Supit Urang, bukanlah TPS biasa.
“Ini kelasnya sudah VVIP dan bisa jadi percontohan bagi daerah lain. Ini juga jadi bukti pertambahan manusia di Kota Malang tidak terpengaruh dengan sampah yang dihasilkan karena ada TPA ini,”tambahnya.
Menteri Dody mengatakan nantinya hasil kunjungannya ini akan disampaikan kepada Menteri Lingkungan Hidup. Dirinya berharap Menteri LH bisa melihat sendiri bagaimana modern nya pengelolaan manajemen pengelolaan persampahan di TPA Supit Urang.
“Setelah ini, saya akan menghadap Menteri LH, akan saya sampaikan kalau ini luar biasa modern. Karena kalau PU ini kan hanya membangun, tapi manajemen pengelolaannya ini sudah milik lingkungan hidup, nanti Menteri LH bisa melihat langsung aktivitas disini,”terangnya.
Sementara itu, Pj Walikota Malang Iwan menyampaikan terimakasih atas kunjungan yang dilakukan di TPA Supit Urang. Iwan mengatakan apresiasi yang diberikan Menteri PU Dody Hanggodo perlu disikapi dengan inovasi-inovasi yang terus berkembang.
Saat berdiskusi, lanjut Iwan, Menteri juga menyinggung perubahan mindset masyarakat terkait pengelolaan sampah. Menurut Menteri, cara pandang masyarakat menjadi landasan perilaku khususnya masyarakat perkotaan mengelola sampah dengan bijak.
“Saya mendampingi Pak Menteri dan kami banyak berdiskusi, tentu apresiasi dan dukungan dari beliau kita maknai dengan terus melakukan inovasi, karena sayang sekali kalau dengan fasilitas lengkap seperti ini tapi tidak dikembangkan,”tambahnya.
Menuurut Iwan menteri juga sempat menyampaikan pentingnya perubahan perilaku masyarakat dalam melihat permasalahan sampah, dan hal ini umum dialami masyarakat di perkotaan.
“Jadi tugas kita nanti juga terus memberikan edukasi informasi kepada masyarakat sesuai arahan Pak Menteri,”sambungnya.
Secara teknis, Iwan kembali menegaskan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu(TPST) menjadi inovasi selanjutnya yang bisa dilakukan di TPA Supit Urang. Gagasan ini dikembangkan agar nantinya TPA Supit Urang mampu menjadi penyumbang PAD Kota Malang.
“Sanitary landfill sudah bagus, tapi kita tidak bisa bergantung terus dengan sistem ini, kita upayakan TPST. Harapannya, selain memberikan dampak terhadap manajemen pengelolaan sampah, pemberdayaan masyarakat terangkat dan mensejahterakan, serta yang terpenting bisa meningkatkan PAD Kota Malang,”pungkasnya. [mut.gat]