Situbondo, Bhirawa
Hingga Hari Rabu (8/1) kemarin, setidaknya sebanyak 210 ekor sapi di Kabupaten Situbondo terpapar virus penyakit mulut dan kuku (PMK). Dari ratusan ekor sapi terpapar PMK sebanyak 43 ekor sapi diantaranya tercatat mati.
Penjelasan ini disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Situbondo, Achmad Junaidi,saat mengikuti hearing (dengar pendapat) bersama Komisi II DPRD di ruang rapat bersama, Selasa (7/1) lalu.
Junaidi juga menjelaskan Disnakkan Situbondo sudah menyebarkan 1.500 vaksin hasil bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan). Vaksinasi itu telah dilakukan. Namun virus PMK ini penyebarannya sangat masiv.
Mantan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Situbondo ini menambahkan, pihaknya akan segera melakukan rapat koordinasi dengan petugas lapangan untuk memastikan pelaksanaan vaksinasi, pencegahan dan pengobatan berjalan lancar. Salah satu langkah yang akan diambil adalah penutupan sementara pasar hewan.
”Berdasarkan surat Kementerian Pertanian, pasar hewan harus ditutup selama 14 hari jika terjadi kasus PMK. Situasi ini memang mengkhawatirkan. Namun kami akan melakukan segala upaya untuk mengatasi wabah PMK. Penutupan pasar hewan menjadi salah satu opsi yang akan kami pertimbangkan untuk di tempuh,” ucap mantan Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Situbondo itu.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Situbondo, Djaenur Rido, mengaku sangat prihatin atas kondisi penyebaran PMK saat ini. Hampir semua kecamatan terdampak PMK dan hingga saat ini sudah ada sekitar 43 ekor sapi yang mati.
Politisi Gerindra itu juga menyoroti adanya kemungkinan jumlah sapi yang mati angkanya lebih tinggi karena banyak masyarakat yang menjual sapi sakit dengan harga murah tanpa melaporkan ke pihak berwenang.
”Kami sangat meyakini bahwa jumlah kematian sapi akibat PMK di Kabupaten Situbondo melebihi data yang dicatat Disnakkan. Pasalnya, ada kemungkinan peternak yang enggan melapor jika sapinya mati karena terjangkit oleh PMK yang cukup banyak,”tandkas mantan politisi PDIP ini. [awi.fen]