Kota Batu,Bhirawa.
Potensi kerawanan adanya pemilih terdaftar DPT namun Tidak Memenuhi Syarat (TMS) menduduki rangking teratas dalam peta kerawanan Pilkada Kota Batu. Hal ini didasarkan hasil pemetaan yang dibuat Bawaslu Kota Batu terhadap data Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ada di Kota Wista ini.
Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Kota Batu, Yogi Eka Chalid Farobi mengatakan bahwa pihaknya trlah melakukan pemetaan terhadap potensi TPS rawan pada Pilkada Serentak yang dilaksanakan di di Kota Batu. “Pemetaan ini dilakukan untuk mengantisipasi gangguan dan hambatan yang bisa terjadi di TPS pada hari pemungutan suara,” ujar Yogi saat ditemui di Kantor Bawaslu Kota Batu, Rabu (20/11)
Ia menjelaskan bahwa pengambilan data TPS rawan dilakukan pada 10-15 November 2024. Hal ini dilalukan sebagai antisipasi kerawanan proses pungut hitung di TPS. Hasilnya, Bawaslu Kota Batumemetakan 26 indikator potensi TPS rawan. Dari angka itu terdapat 14 indikator TPS rawan terjadi, dan 12 indikator yang tidak terjadi namun tetap perlu diantisipasi.
Dan dari indikator tersebut, adanya kerawanan pemilih DPT yang sudah TMS mendukuki angka kerawanan tertinggi. “Tercatat ada 117 TPS yang memiliki angka kerawanan pemilih DPT TMS ini,” jelas Yogi.
Selain itu juga ada variabel dan indikator potensi TPS rawan yang lain yang patut diwaspadai. Di antaranya, penyelenggara pemilihan di luar domisili, pemilih disabilitas terdata di DPT, riwayat sistem noken tidak sesuai ketentuan dan riwayat PSU/PSSU.
“Selain itu juga ada lkasi TPS yang sulit dijangkau, rawan konflik, rawan bencana hingga dekat dengan rumah paslon atau posko tim kampanye dan lokasi khusus,” tandas Yogi.(nas.hel)
