Pamekasan, Bhirawa
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Pamekasan menggelar pertemuan tokoh lintas agama dengan tema ‘Wawasan Kebangsaan Menuju Pilkada Damai’, di Mandhapa Agung Ronggosukowati Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
“Alhamdulillah, kita patut bersyukur terselenggaranya pertemuan tokoh lintas agama yang digagas FKUB Kabupaten Pamekasan pada menjelang pelaksanaan Pilkada serenta 2024 ini,” kata Ketua FKUB Jawa Timur, KH. Abdul Hamid Syarif, dalam sambutannya.
Menurutnya, setiap perhelatan demokrasi khususnya pemilihan kepala daerah, baik tingkat Provinsi Jawa Timur, Kabupaten/Kota, mayoritas yang ikut itu umat beragama. Maka itu diharapkan semua pengurus FKUB kabupaten/kota se Jawa Timur agar supaya punya peran.
Peran yang dimaksud, bagaimana FKUB menjadi motor dalam memberikan edukasi terhadap umatnya, baik di gereja, kelenteng, dan masjid, untuk menjadi bagian dari masyarakat yang menjaga kondusifitas, menghindari isu SARA dan hoaks.
Kiai Syarif meminta, agar supaya isu SARA dan hoaks harus dihindari semaksimal mungkin. Karena walau bagaimanapun itu sangat merugikan umat. Terutama kepada agamanya itu sendiri, baik itu Islam, Kristen, dan lainnya.
“Yang paling dirugikan kalau isu SARA itu umat Islam. Di Pamekasan mayoritas Islam kan, jadi kalau ada isu SARA, siapa lagi kalau bukan sesama umat Islam. Agama lain, kan kecil disini. Kalau nanti isu SARA itu terjadi di kalangan umat Islam, yang rugi kita sendiri,” tuturnya.
Dia pun berharap, agar para imam, pastur, biarawan, dan pemuka agama yang memiliki kompetensi dan memiliki korelatif dengan umat agar selalu menggaungkan perdamaian, dan pilkada damai ini.
“Sehingga umat itu tenang. Tetap ikut pilkada, tapi tenang. Dengan rasa aman, damai, pergi ke TPS,” imbuhnya.
Ketua FKUB Kabupaten Pamekasan KH. Abd Mu’id Khozin mengatakan, kegiatan dialog ajang silaturahmi se-Madura sebagai seruan moral agar supaya masyarakat yang memiliki hak pilih tidak golput dan menjadikan Pilkada Serentak 2024 ini betul-betul demokratis.
“Jadi tidak ada saling benci, atau mungkin saling menjelekkan, sehingga pilkada ini berjalan damai dan tidak ada rintangan, berjalan lancar sesuai dengan pilihan kehendak masyarakat masing-masing,” katanya.
Lebih lanjut, Kiai Mu’id menegaskan jika FKUB se-Madura, khususnya Pamekasan berkomitmen untuk mengajak masyarakat berpartisipasi dalam pilkada damai, menghindari isu SARA dan hoaks.
“Ini sangat penting, makanya semua sarana ibadah tidak boleh difungsikan untuk meletakkan sesuatu yang dapat menggangu kerukunan umat beragama. Masjid, gereja, dan kelenteng dilarang untuk dipasangkan gambar-gambar para calon,” tegasnya.
Di acara tersebut hadir Ketua FKUB Jawa Timur, Kasubdit Politik Intelkam Polda Jatim, Bakesbangpol Jawa Timur, Ketua FKUB Kabupaten Pamekasan, Kapolres Pamekasan. [din.dre]