Sidoarjo, Bhirawa
Tim Sepatu Roda Kabupaten Sidoarjo yang tergabung dalam Persatuan Sepatu Roda Indonesia Sidoarjo (Perserosi) kembali meraih juara umum Kejurprov Sepatu Roda Jawa Timur tahun 2025.
Ketua Umum KONI Sidoarjo, Franki Effendi, yang sempat hadir dalam Kejurprov Jatim 2025 ini sempat memotivasi para atlet dan pelatih Perserosi Sidoarjo. Kejuaraan digelar sejak Jumat (21/2) hingga Minggu (23/2) di lapangan sepatu roda Smanor Sidoarjo itu, Tim Sepatu Roda Sidoarjo mengumpulkan 19 medali emas, 14 medali perak dan 10 medali perunggu.
“Pertandingan ini kami jadikan sebagai pemanasan untuk bertanding dalam Porprov Jatim ke IX 2025 di Malang Raya Bulan Juli mendatang,” kata Ketua Pengkap Perserosi Sidoarjo, Doso Wardoyo, Minggu (23/2) kemarin.
Dalam Kejurprov tahun 2025, ada sebanyak 20 Kabupaten/kota yang ikut bertanding. Sedangkan pada tahun 2024 lalu, diikuti ada sebanyak 18 peserta yang ikut bertanding. Sebanyak 20 Kabupaten/kota yakni Kabupaten Sidoarjo, Banyuwangi, Kabupaten/Kota Malang, Kabupaten/kota Madiun, Kabupaten Bangkalan, Kota Surabaya, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Gresik, Tuban, Tulungagung, Ponorogo, Kota Blitar, Kab/Kota Mojokerto, Kabupaten/Kota Kediri, Kabupaten Jombang, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo dan Kabupaten Lumajang. Nomor dipertandingkan, pemula, standar dan speed. Total ada 550 orang peserta, Sidoarjo sebagai tuan rumah mengirim 115 orang peserta.
“Semoga pada Porprov IX tahun 2025, kita kembali menjadi juara umum pada Cabor sepatu roda,” kata Ketua Pengkab Perserosi Sidoarjo periode 2021-2025 itu.
Perserosi Sidoarjo, kata Doso, sudah mempersipkan 14 atlet untuk mengikuti Porprov Jatim ke- IX. Mereka terdiri tujuh atlet putra dan tujuh atlet putri. Diminta perhatian dari Pemkab Sidoarjo akan fasilitas latihan sepatu roda di Kabupaten Sidoarjo yang selama ini di kawasan GOR Sidoarjo dianggap masih belum layak. Baik untuk latihan para atlet maupun untuk menggelar event pertandingan sepatu roda.
Diantaranya, kondisi lapangan yang dinilai tidak aman dari lalu lalang orang, padahal latihan sepatu roda ini berkecepatan tinggi. Kemudian, lapangan yang terlalu panjang, ada 300 meter, padahal standartnya 200 meter, dan tidak ada kemiringin lapangan.
“Kami mohon perhatian, karena selama ini Cabor Sepatu Roda telah mengharumkan nama Sidoarjo pada sejumlah event pertandingan, baik di tingkat Provinsi dan Nasional,” ujarnya. [kus.fen]