25 C
Sidoarjo
Friday, December 6, 2024
spot_img

Momen HSN, Pj Bupati Nurkholis Beri Penghargaan Masyarakat Berprestasi


Oleh:
Hilmi Husain, Pasuruan

Pemkab Pasuruan melaksanakan apel peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2024 di halaman Graha Maslahat, Komplek Perkantoran Pemkab Pasuruan, Selasa (22/10).

Seluruh para undangan yang biasanya memakai baju koko warna putih, kini berganti. Pj Bupati Pasuruan, Nurkholis hingga pejabat Forkopimda, termasuk para eselon II dan III, baik laki-laki maupun perempuan kompak memakai baju muslim.

Di momen tersebut, Pemkab Pasuruan memberikan apresiasi kepada masyarakat yang berprestasi. Secara simbolis, piagam penghargaan diserahterimakan oleh Pj Bupati Pasuruan, Nurkholis.

Penghargaan diberikan kepada Iqbal Aris Maulana, warga Kecamatan Gondangwetan yang merupakan delegasi Indonesia mengikuti Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ) 30 Juz Hashmite Internasional Holy Qur’an Competition di Yordania Tahun 2024 dan PTQ RRI Jogja Tahun 2024.

Termasuk pula, Qurrota A’yun Delegasi Indonesia pada The Hashmite Internasional Holy Qur’an Competition For Females 18th Season di Yordania tahun 2024.

Tak hanya itu, penghargaan juga diberikan kepada Kuyatip yang meraih predikat Paralegal Justice Award 2023 Sebagai Pendiri Rumah Restorative Justice ‘Sakerah Gumuyu’ pada tahun 2022 yang berlokasi di Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan.

Disusul oleh Nurhadi, Kepala Desa Ngadimulyo, Kecamatan Sukorejo dan Siti Nurhayati, Kepala Desa Bulusari, Kecamatan Gempol yang memperoleh kategori penghargaan yang sama.

Kemudian, Pj Bupati Nurkholis menyematkan penghargaan Desa Sadar Hukum kepada ke-3 Desa.

Berita Terkait :  BPJS Ketenagakerjaan Jatim Serahkan Kepesertaan Simbolis kepada Pekerja Bus Transjatim di Lamongan

Masing-masing, Desa Benerwojo, Kecamatan Kejayan, Kelurahan Purwosari Kecamatan Purwosari serta Desa Jatisari Kecamatan Purwodadi yang meraih penghargaan Anubhawa Sasana Desa atau Kelurahan Tahun 2024.

Adapun makna Hari Santri Nasional tahun 2024 ini, Nurkholis menyambungkan dengan tema Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan.

Yang artinya, bahwa santri masa kini memiliki tanggung jawab untuk meneruskan perjuangan para pendahulu demi kemerdekaan dan keutuhan bangsa.

Apalagi, salah satu tonggak penting dalam perlawanan santri adalah peristiwa ‘Resolusi Jihad’ yang dimaklumatkan pada 22 Oktober 1945 oleh Hadratus Syekh Kiai Haji Hasyim Asyari.

“Santri masa kini harus percaya diri. Mereka dapat menjadi apa saja, selama mereka terus berjuang, berusaha dan tidak menyerah,” ujar Nurkholis.

Terkait Hari Santri Nasional 2024 yang kompak memakai baju muslim, ia berpendapat bahwa idenya untuk menjadikan sarung sebagai baju atau busana tak lain untuk menampilkan look atau tampilan yang berbeda dari fungsi sarung itu sendiri.

Sebab, sarung yang identik dipakai oleh para santri untuk salat. Serta, akan memiliki nilai keindahan yang lain ketika disulap menjadi baju muslim.

“Memang sedikit aneh tapi kelihatannya juga bagus dan keren. Ini tak lain untuk meningkatkan harkat derajat dan martabat manusia,” jelas.

Bupati Nurkholis tak lupa, menitipkan pesannya kepada para santri untuk selalu bersemangat dan tekun. Terutama, dalam hal penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Berita Terkait :  LMI Tulungagung Bagikan Daging Kurban pada 1.110 Warga Pedesaan

“Teruslah berinovasi dan berkontribusi untuk meraih kegemilangan masa depan Indonesia. Hari Santri adalah milik semua golongan, seluruh elemen bangsa yang mencintai negaranya. Masa depan Indonesia ada di pundak kalian,” Nurkholis.

Sementara itu, Ketua PCNU Kabupaten Pasuruan, KH Imron Mutamakkin menyatakan sejarah mencatat bahwa kaum santri adalah salah satu kelompok yang paling aktif. Utamanya dalam menggelorakan semangat perlawanan terhadap penjajah.

Dalam fatwa ‘Resolusi Jihad’ tersebut, dinyatakan berperang menolak dan melawan penjajah adalah Fardhu Ain bagi setiap umat muslim.

“Resolusi ini setelah membakar semangat para santri dan masyarakat umum yang saat itu terus berjuang mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. Hingga puncaknya adalah peristiwa 10 November 1945 yang kini kita peringati sebagai Hari Pahlawan,” jelas KH Imron Mutamakkin. [gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img