30.4 C
Sidoarjo
Sunday, July 13, 2025
spot_img

Cetak Entreprenur, Kembangkan Pertanian Sayur Bunga Kol dan Brokoli

Program Unggulan SMK Negeri 2 Situbondo

Tiap sekolah kejuruan di Kota Santri Situbondo, punya program unggulan yang berbeda. Pun demikian dengan SMK Negeri 2 Situbondo, punya program mencetak entreprenur muda dibidang pertanian. Sekolah ini menyediakan lahan tanaman bunga kol dan brokoli.

Oleh:
Sawawi, Kabupaten Situbondo

Pagi kemarin, tepat pukul 08.00 wib, suasana di SMK Negeri 2 Situbondo berbeda. Ternyata, di sekolah kejuruan yang kini dipimpin Suyitno itu, punya gawe besar, panen bunga kol dan brokoli. “Ini panen sudah kesekian kalinya mas. Ini untuk launching panen perdana meski sudah agak telat, tetapi bunga kol dan brokolinya masih sangat segar seperti biasanya,” tutur Suyitno.

Masih kata Suyitno, untuk tanaman dua jenis sayuran ini tidak hanya cocok di di kembangkan di lahan pegunungan saja. Ditanah dekat pesisir seperti di dekat SMK Negeri 2 Situbondo juga cocok untuk ditanam. “Buktinya hasilnya juga bagus kan. Ini bunganya juga tumbuh bagus dan segar. Layak untuk di konsumsi,” urai Suyitno.

Pria yang pernah bertugas di SMK Negeri 1 Sempol, Bondowoso itu melanjutkan, tanaman ini tumbuh dengan bagus karena pihaknya menggunakan tekhnologi yang tepat guna sehingga berhasil dengan baik. “Ini nanti akan menjadi pilot projek anak anak kami di SMK Negeri 2 Situbondo. Selain itu nanti akan di buat kerjasama sehingga dapat menghasilkan juragan (entreprenur) baru yang handal,” kupas Suyitno.

Berita Terkait :  Cucu Pendiri NU Kritik Pertemuan Kiai dan Timsus PBNU di Jombang

Pria asli Situbondo itu melanjutkan, tanaman bunga kol dan brokoli ini juga di targetkan juga bisa mendukung program MBG (Magang Bergizi Gratis) yang digaungkan oleh pemerintah. Sehingga, siswa yang ada di Jurusan Agrobisnis dan Tanaman Holtikultura, ikut memberikan kontribusi dalam program MBG. “Ya betul, ini di rencanakan bisa mendukung program MBG itu. Produk kita ini sudah sangat diterima di pasaran, karena komoditasnya bagus,” terang Suyitno.

Suyitno kembali menambahkan, pihaknya tidak hanya menanam dua komoditas ini, melainkan juga ada jenis tanaman lain seperti buncis yang penjualannya dikerjasamakan dengan perusahaan di Jember. Dia menerangkan, untuk pangsa pasar sudah ada dan tersedia dengan didukung oleh laboratorium yang lengkap. “Saya akui memang ada sedikit kendala dengan minimnya kapasitas lahan yang tersedia. Makanya nanti akan kami kembangkan lagi,” tambah Suyitno.

Suyitno menandaskan, untuk masa tanam bunga kol dan brokoli ini sekitar tiga bulan lamanya. Ini didasarkan pada masa awal tanam pada bulan Maret lalu dan mulai panen pada bulan Juni 2025. “Tanaman ini juga didukung oleh pupuk organik hasil karya kami sendiri yang bernama KASIDA (SMK Negeri Situbondo Dua). Ini sudah berhasil dikembangkan dan berhasil mencegah hama tanaman dengan tepat sasaran,” tambah Suyitno.

Suyitno mengakui, keberadaan pupuk organik KASIDA, harus berstandar perusahaan karena sebelumnya sudah melakukan kerjasama dengan perusahaan, dengan tidak mengandung bahan kimia dan sangat ramah dengan berbagai jenis tanaman. “Dengan adanya kerjasama dengan program MBG kami berharap nanti kedepan ada peningkatan kapasitas lahan untuk menanam produk bunga kol dan brokoli ini,” ujar Suyitno.

Berita Terkait :  Gubernur Jawa Timur Khofifah Resmikan Mudik Gratis di Pelabuhan Jangkar

Agar program ini berjalan dengan sukses, sambung Suyitno, kedepan juga diharapkan ada sebuah kerjasama dan dukungan dari Pemkab Situbondo. Pasalnya, terang dia, mayoritas siswa dan keluarga besar SMKN 2 Situbondo berada di Kota Santri Situbondo. “Ini sangat tepat dengan adanya program MBG, sehingga kebutuhan sayur bisa disuplai dari kami. Termasuk siap menyuplai jenis tanaman sayur yang lainnya,” aku Suyitno.

Terakhir, urai Suyitno, pihaknya ingin kesuksesan program ini bisa terus bergulir meski banyak orang menilai jenis tanah disini tidak cocok untuk komoditas dua tanaman ini. Namun faktanya, tanah disini menurut pandangan Suyitno sangat cocok untuk tanaman bunga kol dan brokoli. “Kita memakai dengan skema yang sama antara tanaman yang ada di tanah dataran tinggi dengan tanah yang ada di kawasan pesisir,” pungkas Suyitno. [awi.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru